Hingga buku panduan guru sampai buku paket siswa direvisi berkali-kali. Sungguh merepotkan pihak sekolah dan menghabiskan anggaran yang tidak sedikit.
Oleh karena itu harapan kami para guru, kepala sekolah agar terjadinya perbaikan atau perubahan kurikulum. Jikalau pun ada perubahan tidak terjadi pada saat akan berakhir masa tugas di Kementerian Pendidkan dan Kebudayaan.
Sehingga tidak ada kesan bahwa perbaikan dan perubahan kurikulum hanyalah upaya untuk bertahan dalam jabatan kementerian.
Pendidikan bertujuan mengubah peserta didik menjadi lebih baik lagi, namun peserta didik bukanlah obyek ujicoba. Demikian juga sekolah, bukanlah laboratorium untuk segala macam percobaan kurikulum yang entah sampai kapan akan sempurnanya.
Minimal mendekati terbaik, kalau tidak bisa sempurna dan bukanlah infuse water dengan segala kekagumannya. Setelah itu tak tahu bagaimana mengolah agar infuse water bermanfaat untuk kesehatan kita.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H