Mohon tunggu...
NoVote
NoVote Mohon Tunggu... Guru - Mohon maaf jika tak bisa vote balik dan komen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Terimakasih

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pak Guru, Anak Saya Selalu Pulang Sekolah Terlambat!

12 Maret 2020   15:02 Diperbarui: 12 Maret 2020   14:58 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Full Day School dan kebijakan lima hari kerja menjadikan peserta didik pulang lebih lambat dari biasanya. Sebagian besar orangtua mengetahui masalah ini.Dengan sarapan pagi dan tambahan uang jajan untuk makan siang bagi anak pun ditambahkan oleh orang tua. Dijamin anak tak akan kelaparan seharian. Tak sedikit yang membawa bekal untuk makan siang.

Mendikbud Muhadjir Effendy telah menetapkan Peraturan Menteri (Permen) Nomor 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah, yang mengatur sekolah 8 jam sehari selama 5 hari dalam sepekan.

Ternyata kekhawatiran orangtua bukan pada waktu jam sekolah yang sudah diketahui. Untuk SD Siswa kelas 1 - 2 akan oulang pukul 11. Sementara kelas 4 -- 6 masuk pukul 07.00 akan pulang pukul 12.30. Sementara jam masuk di tingkat SMP pun sama yakni 7:00, tapi jam belajarnya lebih lama sampai 14:00. Sedangkan anak SMA rata-rata pulang pada pukul 14:30. Kalau mereka masuk pukul 8.00 maka waktu maka waktu pulang pun akan mundur satu jam.

Ternyata keluhan orangtua adalah harusnya mereka pulang sekolah seperti jam yang telah ditentukan sekolah. Sebagian besar molor hingga petang. Mengapa?

Kondisi rumah barangkali tak menarik membuat anak bosan berada di dalam rumah. Mengingat tak semua peserta didik terlambat pulang ke rumah.

Diperparah dengan tidak adanya orang di rumah. Jika bapak dan ibunya bekerja. Otomatis mereka hanya akan sendirian di rumah. Banyak anak yang tak betah ketika berada di rumah sendirian.

Teman-teman sekelas lebih menarik buat mereka bermain. Peserta didik yang memiliki kasus yang sama, sendirian di rumah akan menyebabkan mereka mencari kegiatan di luar rumah. Tak jarang setelah pulang jam sekolah, mereka kembali lagi ke sekolah.

Dan peserta didik yang seperti ini akan sangat suka ketika ada kegiatan ekskul. Merasa memiliki banyak teman membuatnya lama-lama berada di luar rumah. Masih mending jika aktifitas yang dilakukan di luar rumah tidak menjurus ke arah negatif.

Kondisi yang lain adalah hubungan keluarga yang tidak harmonis juga memancing anak untuk betah berlama-lama di luar rumah. Sama, mereka bermain dengan teman-teman sekelasnya.

Dalam kondisi tertentu, anak yang tidak langsung pulang ke rumah setelah jam sekolah selesai memang rentan terhadap terjadinya tindak kekerasan dan kejahatan.

Tawuran pelajar juga biasanya terjadi setelah pulang sekolah. Pelecehan dan perundungan sering juga terjadi ketika anak masih dalam posisi berbaju seragam. Artinya mereka tidak langsung pulang ke rumah setelah usai jam sekolah.

Kondisi paling rentan adalah ketika berangkat dan pulang sekolah. Jika pada saat berangkat anak akan bergegas untuk sampai ke sekolah, walau kadang ada yang tak sampai ke sekolah, karena sesuatu hal. Sebagian besar dapat dengan selamat tiba di sekolah tepat waktu.

Pada saat pulang inilah kita baik orang tua maupun guru harus sering-sering mungkin mengingatkan pada anak untuk langsung pulang ke rumah dahulu  dan mengganti pakaian seragam sekolah dengan pakaian harian. Baru kalau mau ke luar rumah meminta izin pada orang tua. Demikianlah yang biasa para guru ingatkan ketika sebelum pulang pada jam pelajaran terakhir.

Kita semua, baik guru maupun orang tua pasti tak ingin sesuatu yang buruk terjadi apa anak dan peserta didik kita. Oleh karenanya meminta pengertian anak agar pulang seusai jam pelajaran sekolah perlu dilakukan secara kontinu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun