Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Lulusan Sarjana, Lengkapi Dirimu dengan "Hybrid Skill"!

4 Maret 2020   09:42 Diperbarui: 4 Maret 2020   13:34 1635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengingat bahwa persaingan kerja semakin sengit, maka lulusan sarjana harus mampu beradaptasi secara cepar pada lingkungan kerja. Proyek magang yang saat ini sedang digalakkan oleh kempus dengan perusahaan menjadi salah satu solusi pengenalan terhadap dunia kerja.

Keinginan terbesar adalah bahwa tenaga kerja yang akan mengisi perusahaan berupa tenaga kerja yang mudah beradaptasi. 

Pemahaman yang terkini terhadap kebutuhan dan pasokan keahlian, ketersediaan tenaga kerja, dan perubahan tenaga kerja adalah tahapan awal untuk melahirkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan.

Solusi yang dapat ditempuh?

Untuk membekali diri dengan hybrid skill bagi sarjana yang saat ini belum mendapatkan pekerjaan, jika ingin ikut bersaing di lapangan pekerjaan yang ada di perusahaan mau tidak mau mulai sekarang mulai belajar dan berlatih kompetensi teknik dan kompetensi sosial. Lembaga bimbingan terkait kompetensi teknis dapat dipelajari dan dilatih di lembanga bimbingan teknologi informatika dan komunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di samping itu kompetensi sosial juga menduduki posisi sangat penting. Hampir di semua kota di indonesia berdiri lembaga bimbingan bahasa. Dengan belajar dan berlatih kompetensi sosial pada lembaga bahasa tersebut kompetensi sosial yang diminta oleh perusahaan penyedia lapangan kerja dapat kita penuhi.

Jika tak sanggup mengejar dua kompetensi tersebut jangan berkecil hati, masih banyak lapangan kerja lainnya. Apa itu? Jika tak ingin bersaing di perusahaan penyedia lapangan kerja, para sarjana juga masih mampu membuka lapangan kerja sendiri. Menjadi bos bagi sebuah usaha, bagaimana pun kondisinya akan lebih membanggakan dari pada bekerja pas bos.

Ternyata untuk menjadi bos pada kegiatan usaha milik sendiri seinformal apa pun tetap saja membutuhkan hybrid skill. Pemasaran melalui media sosial tetap membutuhkan hybrid skill.

Oleh karena itu, era revolusi industri 4.0 memaksa siapapun untuk memiliki hybrid skill. Baik kita sebgai bosnya maupun sebagai pekerjanya. Jadi tak ada salahnya menyisihkan waktu mulai sekarang mengejar ketertinggalan mengejar hybrid skill yang belum mumpuni kita miliki.***

Tentang Hybrid skill silakan baca!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun