Demikian juga sebuah kreatifitas. Pedagang cilok tidak mulanya tidak ada yang dari Kalimantan. Hanya pendatang yang jualan cilok dengan kendaraan. Jualan bakso juga. Yang terakhir malah jualan bubur ayam keliling kampung dengan kendaraan banyak berseliweran di kampung-kampung. Dan laris manis dagangannya.
Hal ini menandakan bahwa kreatifitas akan lahir ketika musibah dan kesulitan hidup mendera. Jangan salahkan mereka yang dari pulau Jawa berhasil di Kalimantan, namun seperti apa kerja keras dan gigihnya mereka itulah yang kita ambil pelajaran. Agar penduduk asli Kalimantan juga bisa berhasil seperti mereka.
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, berbagai musibah datang, seperti virus corona, korban Virus Corona: 2.770 Meninggal Dunia, 81.260 Terinfeksi, 30.006 orang sembuh. (Kompas.com, 27/2/2020).
Kemudian menjadikan kreatifitas dan peluang lain yang menguntungkan. Seperti dilansir dari Kompas.com, Wilayah Greater China, termasuk Hong Kong dan Taiwan, menciptakan 182 miliarder baru hingga akhir Januari, sehingga totalnya menjadi 799, menurut Hurun Global Rich List 2020 yang dirilis pada Rabu. Sementara AS hanya menciptakan 59 miliarder baru.
Barangkali musibah banjir yang terjadi di negeri kita, ada peluang dan keuntungan setelahnya. Seperti laporan Pusdalops BPBD Kabupaten Bekasi bahwa banjir di wilayahnya berdampak pada 4.889 KK (11.357 jiwa). Data per 27 Februari 2020. Ada 52.209 kepala keluarga atau 162.768 jiwa yang terdampak banjir di Karawang. (Beritasatu.com)
Ada pembelajaran yang bisa dipetik, kemudian tercetus perbaikan dan peluang baru yang lebih menguntungkan. Lapangan kerja baru, dengan kreatifitas yang baru. Mungkin saja. Mengapa tidak?
Yang jelas, setiap kesulitan pasti diapit oleh dua kemudahan. Setiap satu masalah datang akan diiringi oleh setidaknya dua jalan keluar. Kuncinya, berdoa dan berusaha.
Kita tak bisa lepas dari masalah dan kesulitan, bencana salah satunya. Tugas kita hanya berdoa dan berusaha.
Dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap (Qs. 94; ayat 8)
Salam.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H