1. Kita Ternyata Lebih Buruk dari Orang yang DiperbincangkanÂ
Pada saat kita mulai membicarakan keburukan orang lain kepada teman-temanmu ataupun orang-orang terdekat, sebenarnya pada saat itu kita telah menjatuhkan harga diri kita.
Memperbincangkan orang lain tidak membuat kita  terlihat istimewa atau bahkan terlihat seperti orang yang paling baik di mata orang lain. Padahal ketika membicarakan keburukan orang lain, sepertinya telah menunjukkan secara tidak langsung bahwa kita merasa iri dan dengki akan kehidupan orang lain.
Kita sebenarnta  boleh saja menyebut bahwa memperbincangkan keburukan orang lain sebagai hal yang wajar, tapi saat menyebut itu sebagai hal yang wajar, saat itu juga dengan terang-terangan memperlihatkan kepada orang lain bahwa ternyata jauh lebih rendah dari orang yang sedang kita  bicarakan keburukannya.
2. Bagaima jika Keburukan Kita Diperbincangkan Orang Lain?
Ketika kita membicarakan keburukan orang lain, kira sempat tidak berpikir bahwa jika seandainya keburukan itu adalah keburukan kita sendiri? Bukankah sesuatu yang tidak baik pasti akan kembali tidak baik juga. Bagaimana jika suatu saat yang dilakukan hari ini adalah yang orang lain lakukan terhadap kita?
Menjadi seseorang yang dibicarakan keburukannya kepada orang lain adalah salah satu penyebab mengapa seseorang memilih untuk menutup diri dan tidak bersosialisasi. Sakit yang orang lain rasakan saat keburukannya dibicarakan, suatu saat mungkin akan terjadi kepada kita juga.
3. Waktu yang Tersita
Mungkinkah kita akan bahagia saat membicarakan keburukan orang lain? Jika kita bahagia, berarti ada yang salah dengan perasaan kita. Sebaiknya periksakan ke dokter jiwa. Â
Membicarakan keburukan orang lain hanya membuang waktu-waktu saja. Dan jika ditelaah lebih dalam memang tidak ada manfaatnya sama sekali saat seseorang membicarakan keburukan orang lain.
4. Memperbaiki Diri