Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengamati Tingkah yang Menyebalkan

2 Februari 2020   16:40 Diperbarui: 2 Februari 2020   17:31 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah anda sebal terhadap seseorang?

Aku koq sebal banget ya dengan orang itu?
Memangnya kenapa?
Gak tau, pokoknya sebal aja.
Sakit lo, akh. Orang gak ngapa-ngapain di sebalin.
Nggak, pokoknya aku sebal. Kamu nggak ya?
Sebal juga sih.
Nah, sama tuh. Kenapa coba?

Pasti di antara sebagian kita pernah mengatakan salah satu kalimat di atas.

Sebal pasti ada sebabnya. Pertama dari dalam diri yang bersangkutan. Ke dua dari obyek yang disebalkan. Bisa berupa perbuatan dan ucapan orang tersebut.

Perasaan sebal dimulai dari perasaan tidak suka kepada orang lain. Sehingga apa saja yang dilakukan, diucapkan orang tersebut membuat kita tidak suka.

Kalau kasusnya berasal dari diri sendiri maka hanya satu sebabnya, yaitu tidak suka. Sementara kalau penyebabnya berasal dari objek yang disebalkan maka berikut saya coba identifikasi apa saja uang mengakibatkan orang sebal.

1. Terlalu menonjolkan diri
Orang yang terlalu menonjolkan diri dapat mengakibatkan orang disekitarnya sebal. Biasanya selalu ingin menjadi fokus dalam pergaulan. Tingkah orang yang menonjolkan diri macam-macam. Di antaranya adala sering menyela dan memutus obrolan orang lain. Orang semacam ini hanya ingin dirinya saja yang menjadi pusat perhatian.  

Dalam sebuah WAG (whatsApp Grup) sangat terlihat rasa ingin menonjolnya. Terlihat ketika chat grup berlangsung dan membahas sesuatu yang sebenarnya anggota WAG menganggap penting diskusinya. Tiba-tiba orang yang menonjolkan diri menyela dengan topik lain yang tidak berhubungan sama sekali.

Tingkahnya sungguh lucu ketika dicermati. Apalagi yang disampaikan tentang kehidupan pribadi. Padahal pentingnya dimana kehidupan pribadinya buat orang lain. Karena ingin menonjolkan diri. Ya begitulah. Apa saja ditempuh.

Kalau ada temanmu yang selalu menonjolkan diri, bagaimana rasanya? Sebal ya? Kalau kita sebal ketika teman kita selalu menonjolkan diri dan suka menyela dan memotong obrolan maka jangan lakukan hal yang sama agar orang lain tak sebal kepada kita.

2. Pemarah
Orang yang selalu marah juga termasuk dari salah satu yang menyebalkan. Apalagi marahnya tanpa sebab. Sekonyong-konyong saja marah. Terhadap orang yang suka marah-marah tanpa sebab ini kadang diselingi dengan uring-uringan.

Bagaimana pun, orang yang pemarah perlahan-lahan akan ditinggalkan oleh teman di sekelilingnya.

Kebiasaan marah dimulai dari prasangka negatif terhadap orang lain. Ngomel-ngomel panjang lebar terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak penting sungguh membuat orang lain sebal tak terkira.

Anda, bagaimana jika membuka WA, kemudian ada yang marah-marah ke anda? Kadang pasti pesan tersebut di hapus sebelum selesai. Ada juga yang terpancing ikut marah. Sungguh tidak kondusif.

Ketika ada orang yang marah-marah tak jelas di hadapanmu, seperti apa rasanya? Sebal? Nah, orang lain juga begitu. Ketika kita marah-marah tak tentu, orang lain juga akan sebal.

3. Suka Mengeluh
Orang yang suka mengeluh juga sangat membuat orang lain tidak nyaman. Setiap orang pasti memiliki masalah. Ada yang dipendam dan diselesaikan sendiri. Tak sedikit yang setiap membuka mulut isinya keluh kesah.

Bayangkan saja, ketika berhadapan dengan orang yang selalu berkeluh kesah rasanya seperti apa?
Demikian juga orang lain ketika kita selalu berkelih kesal. Kalau kita sebal terhadap orang yang selalu berkeluh kesah. Orang lain pun akan sebal ketika kita berkeluh kesah.

4. Selalu Pamer
Sebagian orang ada yang suka pamer di hadapan orang lain. Ada yang pamer barang berharga yang dimilikinya. Ada yang pamer hasil pekerjaannya, karya-karyanya.

Keinginan pamer memang keinginan setiap orang. Namun banyak yang menahan. Biasanya mereka yang suka pamer ingin dianggap wah oleh orang lain. Jika hanya sekali-sekali pamer sesuatu yang memang layak dipamerkan tak mengapa. Namun kalau apa saja dipamerkan makan orang lain akan bosan.

Makanya jika tak ingin orang lain selalu pamer di hadapan anda, biasakan juga jangan pamer pada orang lain. Karena suka pamer yang berlebihan menyebabkan orang sebal pada kita.

Terus bagaimana sebaiknya?
Mengakui bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang pasti memiliki kekurangan. Ada yang ingin menonjolkan diri, suka marah, suka mengeluh, dan suka pamer. Menerima kekurangan orang lain barangkali akan mengurangi kesebalan pada hati kita.

Untuk itu agar orang tak sebal pada kita, maka sebaiknya diingat-ingat dan segera hindari suka menonjolkan diri, suka marah, suka mengeluh dan suka pamer.

Kalau hal-hal di atas tidak kita lakukan, namun orang lain tetap sebal pada kita. Ya sudah terima nasib saja, karena masih banyak tinggah laku dan ucapan kita yang menyebabkan orang lain sebal. Kadang kita tidak menyadarinya.

Bertanya dengan sahabat dekat tentang kekurangan kita bisa jadi salah satu solusi untuk meminimalisir kekurangan-kekurangan yang kita miliki. Minta sahabat dekat terus terang menyampaikan apa yang jelek dari apa yang telah kita lakukan.

Sahabat yang baik adalah yang mau jujur menyampaikan kekurangan-kekurangan yang kita miliki. Itulah sahabat sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun