Mohon tunggu...
Surobledhek
Surobledhek Mohon Tunggu... Guru - Cukup ini saja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi tak harap kembali

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Saatnya Istirahat, Kawan

31 Oktober 2019   22:29 Diperbarui: 31 Oktober 2019   22:38 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ia yang terbaring di sana
Sakit?
Tidak
Hanya tertidur pulas
Biasanya sebelum terlelap
Ada cerita, tentang siang bagaimana beredarnya
Keringat, berapa butir jatuhnya

Kini tiada lagi
Hanya kedip mata pelan
Sayup-sayup setengah tenggelam
Tak ada pesan
Kalimat pelengkap juga telah lenyap
Pertanda bosankah?

Ia yang kelelahan
Membagi cinta dengan ikhlas diberikan
Menjual ramah
Dengan gaji yang murah

Lelah?
"Jangan pernah katakan lelah, Bang."

Begitu dahulu ketika ia demam
Sakit karena kelelahan

Suara itu kini musnah
Termakan zaman yang selalu bangkitkan resah
Oleh aturan
Oleh kebiasaan
Oleh anak-anak juragan yang manja minta diperhatikan
Atau orang tuanya yang ingin anaknya di rangking teratas
Duduk pada deret bangku terdepan

Aku mengamati dari jauh dengan belas kasihan
Kapan kau istirahat, Kawan?

Sudah terlalu malam
Sebaiknya berbaringlah dengan nyaman
Ingatlah ketika masa indah itu datang
Mendengar celoteh ceria anak-anak bermain lompat tali
Atau gendong gendongan bila kalah humpimpah
Atau engkrang yang kadang kalian perebutkan hingga menangis lalu datang padamu minta dilerai

Kau hanya diam
Aku melihat dengan jelas
Air mata itu jatuh dibalik senyum manismu

Kita sudah tua, Kawan
Waktu harus ada yang menggantikan
Ketika itu barangkali kita adalah bagian dari cerita yang akan mereka ceritakan

Tanah Bumbu, 31 Oktober 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun