Pengalaman dan Tantangan Alam
Perbedaan paling mencolok antara kedua tim terletak pada pelatih. Joachim Low telah ada di tim Jerman sejak tahun 2006, saat Jerman dilatih Jurgen Klinsmann. Low mengambil jabatan pelatih kepala saat Klinsmann mundur selepas piala dunia. Sementara Deschamps baru menangani Perancis saat tim ayam jantan gagal total di piala Eropa dua tahun silam.
Bersama Low ada sejumlah pemain yang telah ada dalam tubuh tim Jerman sejak 2006. Mereka adalah kapten tim Philipp Lahm, wakil kapten Bastian Schweinsteiger, Per Metezacker, Lukas Podolski, serta Miroslav Klose. Para pemain ini selalu memainkan peran kunci saat Jerman menghadapi kesulitan membongkar pertahanan lawan. Sebuat saja peran Schweinsteiger dan Klose saat laga kontra Ghana di penyisihan.
Sebaliknya, skuad Perancis dihhuni oleh para pemain muda berbakat. Selain Patrick Evra sebagai pemain senior, Perancis membawa talenta luar biasa dalam diri Frank Ribery. Pemain Bayern Munchen ini adalah tipikal pemain cerdas dan berdaya juang tinggi. Keunggulan tehnik Ribery dan pengalaman Evra akan membantu para pemain muda lain seperti Oliver Giroud, Paul Pogba, dan Antoine Griezmann.
Jika pertanyaan akhir adalah siapa pemenang partai perempat final antara Perancis dan Jerman? Maka jawabannya hampir pasti Jerman. Selain karena sejarah di piala dunia, urutan peringkat FIFA, dan kualitas tim, suhu udara yang panas akan menjadi penentu dari laga kedua tim. Dalam hal tantangan alam, Jerman selalu lebih unggul dari Perancis. Kecuali piala dunia Amerika 1994, Jerman selalu melangkah jauh saat piala dunia digelar di luar Eropa. Jerman mencapai final piala dunia Mexico 1986. Jerman mencapai final piala dunia Asia 2002. Terakhir Jerman mencapai semi final piala dunia Afrika Selatan 2010.
Cuaca dan alam adalah musuh utama kedua tim. Dalam hal tekanan alam, tehnik bukan menjadi yang utama. Keutamaan dalam alam ganas adalah faktor fisik. Pada sisi itu, Perancis dan Jerman berbeda seperti langit dan bumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H