Brazil kontra Penonton
Asisten tim nasional Jerman Hansi Flick mengatakan, “Cedera Neymar bukan masalah bagi Brazil. Dibelakang Brazil ada 200 juta fans yang mendukung mereka.” Tetapi masalah utama Brazil justru terletak disini. Penonton Brazil selalu meminta lebih. Keberhasilan Brazil menjuarai piala konfederasi dengan mengalahkan juara dunia Spanyol 3-0 memunculkan euphoria luar biasa. Tetapi banyak pengamat sepakbola menilai, tim Brazil yang kini ada terlalu miskin pengalaman untuk memenangi piala dunia. Tanpa kehadiran bek tangguh dan kapten, Thiago Silva, publik Brazil sejatinya sadar kekuatan tim menurun tajam.
Hantu 1950
Pada tahun 1950, untuk pertama kalinya Brazil menggelar final piala dunia. Pada babak final, Brazil dikalahkan Uruguai 2-1, dan gagal mengangkat tropi piala dunia. Hantu kegagalan 1950 terus membayangi rakyat Brazil. Lima gelar piala dunia Brazil diperoleh di negara lain. Brazil menjadi juara dunia pertama kali di Eropa, saat gelaran piala dunia berlangsung di Swedia 1958. Empat tahun kemudian mereka juara di Chile. Lalu tahun 1970 mereka juara di Mexico. Tahun 1994 mereka juara di Amerika. Lalu tahun 2002, juara di Asia. Itulah sebabnya hantu 1950 bergentayangan dimana-mana. Tahun 2002, saat menjadi juara, Brazil tampil di final dengan kekuatan penuh menghadapi Jerman yang tanpa diperkuat Michael Ballack. Brazil menang 2-0 melalui penampilan indah Ronaldo. Sekarang kondisinya berbalik. Brazil tanpa bintang mereka Neymar, plus kapten tim Thiago Silva. Rasanya, ini waktu yang tepat bagi Brazil untuk bertukar tempat dengan Jerman.
Ilustrasi : brasil2014.kompas.com
sumber: FIFA world cup 2014, Mirror on line, Bundesliga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H