Mohon tunggu...
Rooy John
Rooy John Mohon Tunggu... Administrasi - Cuma Orang Biasa

God gave me a pair of wings Love and Knowledge With both, I would fly back home to Him

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Muara (28)

4 Mei 2022   12:34 Diperbarui: 3 Juni 2022   09:05 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Seperti ruang angkasa?” Prajurit yang menyertai Guruh menyela.

‘Bukankah kita menuju bagian puncak kota?”

“Guruh, kamu tidak pernah akan mencapai kota.” Rahab menegaskan sekali lagi.

Pintu lift masih terbuka. Pemandangan aneh di luar sana menakutkan sekaligus merindukan. Benar. Seperti gambar ruang angkasa pada situs resmi NASA. Tetapi itu hanya karya artistik. Ruang di depan ini berbeda. Nyata. Sepanjang mata menerawang, keindahan ruang menumbuhkan rasa yang aneh dalam diri.

.

“Mengapa aku tidak bisa mencapai kota?” Guruh bertanya.

“Karena duniamu dan dunia kami berbeda. Tubuh fisikmu tidak dapat masuk ke kota yang kamu lihat dan gempur setahun ini.”

Guruh terdiam. Ia berupaya mencerna maksud perkataan Rahab.

“Mungkin kamu mengada-ada. Karena sekarang kami ada di sini,” Guruh menyanggah.

“Hanya jika matriks terbuka, kamu dapat bertemu dengan aku, juga sebagian dari kami. Dunia dystopia ini adalah perangkap simulasi. Dunia dimana apa yang kamu sebut nyata bertemu langsung dengan apa yang kami sebut virtual.”

Pintu lift tertutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun