"Salah satunya, Mbak."
Menik memiliki ribuan argumen untuk mematahkan pendapat adiknya. Tetapi ia tidak ingin berhenti pada bangun pikirnya. Ia ingin lebih dari itu. Mendengar pendapat Guruh. Menilik keakuratannya. Mengambil bagian yang dibutuhkan. Ia akan membangun pola pikir baru.
"Salah duanya, apa?"Mata Menik menangkap para penjual balon di alun-alun kota. Ia mengendarai mobilnya mengitari alun-alun dan berbalik arah ke Selomerto.
"Mengantisipasi uang digital,"
"Apa itu?"
"Uang dalam format digital."
"Seperti aplikasi dompet digital yang kita punya?"
"Tidak sama."
"Jelaskanlah...."
"Dompet digital itu aplikasi untuk transaksi online. Aplikasi yang terhubung dengan akun bank pemiliknya. Mbak Menik punya rekening bank. Rekening bank itu digunakan sebagai backbone aplikasi. Mbak, mengisi saldo dompet digital dari saldo rekening bank."
"Kalau uang digital kita gak butuh saldo rekening?"