sudah sepantasnya aku berdiri di sini. sendiri. mengupas cerita sunyi sebagai naskah perjalanan. bahagia yang mempesona. kecewa yang menjelaga. dan sedih yang kian memutih. tak ada warna yang membiarkanmu tetap membeku.
aku tahu. sebuah pilihan adalah memasrahkan jiwa. hiatus bukan alasan untuk merintih. hibernasi tak selalu jadi ransum harga diri.
lembar kesadaran di lubuk hati selalu pantas disebut pelangi. perbedaan itu terkadang menyesakkan. namun memberi jalan untuk menegaskan tujuan. tentang status. perihal kesan. dan mengenai keadaan. berbahagialah, hati. untaian doa demi doa akan selalu mengingatkanku pada selarik nama itu.
ps:
benar! perasaan yang tercabik-cabik merangsang pertumbuhan imaji. tabik!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI