Mohon tunggu...
Roohtav Namhor
Roohtav Namhor Mohon Tunggu... -

tak ada yang hendak terungkap di sini. melainkan hanya syahdu kesyukuran kepadaNya. untuk setiap hembus nafas. juga untuk sahabat di manapun berada, celoteh riang ini tak akan menjadi sesuatu yang membumi tanpa kehadiran kalian semua. secuil kerak pikiran dalam riuh jejak kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ransum

2 April 2010   12:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:02 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sesal itu selalu terkapar di reruntuhan bangunan prediksi. ketika tangan dan hati tak lagi saling berbagi. dan kenyataan berdiri menjadi kekuatan imaji. menopang nyawa yang tertatih di lingkaran halusinasi. lalu persimpangan religi menjadi ransum lezat untuk diri yang mengaku berbudi.

jengah itu nyanyian sumbar tentang jiwa. yang bergairah di pucuk hasrat dan terpendam dalam lubuk dahaga. sesuatu persepsi menuntaskan kejelitaan pada ufuk malam yang tak berrongga. meski gentar tak bisa diduga. meski hitam tak mampu memberi jeda.

dimanakah kita? lorong waktu yang menyublim dalam selongsong rahim dunia. lahir dan membesar lalu menaburkan kebersahajaan warna. meski alam memaksakan nafsu di setiap cakrawala. kita hanya mampu tertawa. menertawakan airmata.

ah. sungguh elok dunia hanya matamata. tempat kita dijamu dengan nikmat tawar dan pesona surga. lalu kita ditelikung tanpa abaaba. dan kemudian ketakberdayaan mengunci mulut kita.

ketika tangan dan kaki berkata. robbana..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun