Mohon tunggu...
Rony Syahp
Rony Syahp Mohon Tunggu... Mahasiswa - ronysyahp

@ronysyahp

Selanjutnya

Tutup

Money

Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Indonesia

13 Juli 2021   01:32 Diperbarui: 13 Juli 2021   01:33 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pandemi Covid 19 tentunya berdampak kepada perekonomian di seluruh dunia, dengan adanya covid 19 ini pelaku usaha baik mikro maupun makro tentunya mengalami dampak yang signifikan dan menimbulkan masalah seperti halnya bangkrut, PHK besar -- besaran, omset menurun dan lain- lain. diharapkan pelaku usaha baik mikro maupun makro bersaing dan bertahan di tengah -- tengah pandemic ini dan meningkatkan kestabilan ekonominya serta meningkatkan peluang lapangan kerja sehingga tidak banyak kasus pengangguran dan kemrosotan kestabilan perekonomian negara.

Seperti yang kita ketahui bahawasanya pandemi covid 19 ini merupakan suatu ancaman yang besar bagi negara kita. Bagaimana tidak pandemi ini membuat perekonomian kita turun dan banyak berimbas pada sektor sektor lainnya. Yang kita tau bahawasannya di era sekarang sangat sulit sekali di tambah lagi dengan kasus pandemi yang melanda kita. Hal ini juga membuat banyaknya ancaman serta kejahatan yang hadir karena rendahnya tingkat perekonomian di tambah lagi tidak bisa melakukan banyak hal untuk di lakuka karena pemerintah mengharuskan untuk tetap dirumah saja dan menjaga protokol kesehatan  yang ada. Hal ini yang membuat semua sektor kesusahan dalam menjalankan usaha atau pekerjaan yang ada. Tak heran juga banyak para pekerja yang di PHK karena tidak sanggup di bayar lagi banyak juga yang kehilangan pekerjaan ini akibat dari pandemic covid 19. Belum lagi sudah hampir 2 tahun lamanya kita di landa pandemi ini, bukannya makin mereda malah virus ini makin berkembang dan terus berkembang untuk menciptakan varian baru yang saat ini bisa dengan mudan menyerang kita.

Di tambah lagi total lonjakan kasus covid 19 yang terjadi di indonesia terus menerus bertambah tiap harinya yang membuat semua orang kebingunangan bagaimana mengatasi hal ini. Tak hanya itu sudah di lakukan lah pogram vaksinasi namun banyak saja kendala yang terjadi belum lagi banyak masyarakat yang tidak mau untuk di vaksin dengan banyak nya alasan pendukung lainnya. Padahal cara ini merupakan alternatif untuk menghindari maraknya dan cepatnya penyebaran covid ini.jika kita semua tidak bekerja sama untuk membasminya maka kita akan terkurung terus dalam virus ini. Memang di perlukan kerjasama dan harus saling melindungi diri masing masing hal tersebut untuk menekan pertumbuhan angka kenaikan kasus setiap harinya. Sudah banyak keluarga, teman saudara kita tang meninggal dunia akibat dampak covid ini. Hal ini memang membutuhkan kedasaran diri dan senantiasa berdoa agar di berikan perlindungan oleh tuhan yang maha esa. Karena semua ini adalah kehendaknya dan kita sebagai ciptaanya hanya bisa berserah diri padanya.

Dengan total kasus yang terus meningkat setiap harinya hal ini membuat masyarakat dan Pemerintahan kebingungan dalam  mengatasi lonjalan kasus Covid 19 yang bukanya menurun justru malah semakin meningkat. Padahal, berbagai upaya telah berusaha dilakukan pemerintah mulai dari kebijakan Sosial Distancing  atau pembatasan sosial. Kebijakan ini mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga jarak dengan orang lain. Namun hal ini di rasa belum cukup dalam penenuhan dalam mengurangi kasus yang terus meningkat. Kemudian kebijakan kedua, mulai dari bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Dan juga pemerintah meminta seluruh masyarakat untuk menggunakan masker saat berada di luar rumah. Dengan kebijakan terbaru yang pengaruhnya paling besar adalah pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Dalam kebijakan ini, gerak warga sangat dibatasi dalam suatu wilayah.

          Sebagian besar kegiatan yang melibatkan publik dibatasi, seperti perkantoran atau instansi diliburkan, pembatasan kegiatan keagamaan dan pembatasan transportasi umum. Tentu dari setiap kebijakan akan lahir sebuah dampak besar yang dirasakan, tidak terkecuali oleh sektor Ekonomi Swasta.  Dengan segala pembatasan tersebut membuat dunia usaha melesu. Pasalnya, segala gerak dibatasi sehingga para pengusaha tidak bisa berjualan lagi. Contoh paling nyata dan langsung terlihat saat ini adalah semakin sedikitnya masyarakat yang pergi ke pusat perbelanjaan.

            Turunnya kegiatan usaha terjadi pada sejumlah sektor ekonomi seperti sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan juga restoran. Hal tersebut terutama disebabkan oleh adanya penurunan permintaan dan gangguan pemasukan akibat wabah virus corona. Sejalan dengan penurunan kinerja kegiatan usaha, Pasalnya, daya tahan ekonomi para pekerja di sektor swasta relatif rapuh, terutama yang bergantung pada penghasilan harian, mobilitas orang, dan aktivitas orang-orang yang bekerja di sektor ekonomi swasta.

          Perusahaan yang terdampak COVID-19 tidak punya pilihan selain untuk menginstruksikan sebagian karyawan tetap masuk kerja dan ada juga yang di PHK  karena tidak sanggup untuk membayarkan gaji tersebut kepada pegawainya. Bagaimana tidak seperti yang kita tau sektor swasta ini memang berpedoman atau berpegang penting dalam penghasilan yang kadang di hasilkan per hari yang sangat bergantung pada hal tersebut, karena itulah sektor swasta ini di sebut yang paling lemah atau gampang untuk tumbang. Belum lagi yang mereka hanya ber[egang pada pekerjaan ini jika kehilangan tentu ini merupakan ancaman bagi keluarga mereka. Seperti tidak bisa dapat makan , tidak bisa memenuhi kehutuhan rumah tangganya kebutuhan anaknya dan banyak hal lainnya.

Namun jika tidak mamaksakan bekerja maka ini akan menjadi suatu hal yang buruk bagi sebagian besar orang. Walaupun kesannya memang memaksakan keadaan namun ini harus menjadi perhatian lebih. Meskipun memaksakan untuk tetap bekerja namun senantiasa ikutilah protokol kesehatan dengan menggunakan masker, mencuci tangan dengan baik dan benar dan menjaga jarak dengan orang lain saat bekerja denga begitu bisa mengurangi paling tidak bisa melindungi diri kita. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati Kondisi ini pun juga menggambarkan bagaimana beresikonya para pekerja yang masih beraktifitas di luar rumah dan hal ini menjadi salah satu faktor penghambat upaya memutus rantai penyebaran COVID-19 yang sebenarnya karena balik lagi dalam memutuskan rantai ini di perlukan kerjasama dan kesadaran yang tinggi antar tiap individu.

Resiko yang dihadapi para pekerja tentu tidak hanya pada diri mereka sendiri, namun juga keluarga, tetangga bahkan warga di sekitarnya ketika mereka kembali dari kantor atau lapangan. Sebenarnya semua hal menjadi serba salah karen pandemi covid ini bagaimana tidak kita ini bisa menjadi yang tertular namun juga tidak menutup kemungkinan untuk menularkan virus tersebut. Barbagai upaya yang di lakukan akan menjadi sia sia saja jika pola yang kita terapkan hanya begini-begini saja tanpa adanya kemajuan.

            Dari banyaknya himbauan yang ada supaya masyarakat tidak keluar rumah atau social distancing terus disosialisasikan oleh pemerintah pusat maupun daerah, namun himbauan ini tidak ada yang secara resmi dapat membebaskan para pekerja dari tanggung jawabnya tetap bekerja di kantor atau lapanganyang sesuai kebijakan perusahaan, walaupun tidak sedikit perusahaan yang dengan serius menjalankan himbauan tersebut dengan membatasi operasional dan memberlakukan metode kerja dari rumah atau WHF (Working From Home) bagi para karyawannya.

           Hal ini oleh pandemic COVID-19 menjadi tantangan yang sangat berat buat dunia industri maupun perusahaan, terutama mereka yang sangat bergantung pada operasional sehari-hari ataupun perusahaan penyedia utilitas dan atau kebutuhan dasar masyarakat seperti air, energi dan media komunikasi, dimana mereka harus memenuhi tanggung jawab terhadap orang banyak disamping juga harus memenuhi tanggung jawab kepada para pekerja dan  stakeholder. Di tengah wabah yang semakin menyebar luas, dengan upaya-upaya terbaik yang telah dilakukan oleh semua pihak, menjaga kelangsungan perusahaan versus menjaga kesehatan dan keselamatan pekerja yang notabene sebagai asset utama perusahaan pada akhirnya berpotensi menjadi trade-off.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun