Mohon tunggu...
Ronyrox Suhendra
Ronyrox Suhendra Mohon Tunggu... -

sang kerbau yang senang bekerja, dan petani adalah sahabat karibku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Solusi Masalah TKI (?)

20 Juni 2011   08:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:20 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah yang menimpa tki tidak akan pernah selesai jika kita hanya menunggu dan mengandalkan pemerintah saja. Karna seperti kita ketahui, pemerintah selalu bergerak lamban dalam menyikapi sesuatu. Dan masalah pemerintahpun bukan hanya soal tki, tapi banyak lagi.

Bergerak, do something. Tanyakan pada diri sendiri apa yang bisa kita lakukan untuk membantu menyelesaikan masalah tki ini, ya setidaknya mengurangi, atau bahkan mencegah.

“menulis dan bersuara juga kan membantu?”

Ya itu benar, tapi tidak cukup!

Perlunya gerakan yang lebih nyata, seperti:

Untuk kita (tki), bisa terjun langsung menemui kawan2 tki kita yang kurang informasi. Mengabarkan kepada mereka tentang perkembangan yang ada (yg berkaitan dengan tki). Untuk yang ditanah air juga bisa melakukan hal demikian, dengan cara memberikan masukan2 kepada calon tki. Tidak perlu jauh2, cukup disekitar kampung masing2 saja (jika ada).

Terkesan seperti menggurui”

Ya, tapi itulah yang harus kita lakukan, karna belum tentu sodara2 kita tki (disekitar kita) mengetahui info yang sama seperti kita, atau dikampung yang akan berangkat, belum tentu mengetahui keadaan tempat yang akan dia tuju.

“malu dan terkesan sok tau”

Sifat manusia memang seperti itu, manusia sekarang sudah melupakan kodratnya sebagai mahkluk sosial. Mahkluk sosial yang harus selalu berhubungan dan mengajak kepada kebaikan.

Kita semua mengetahui. Bahwa: bertemu, berbicara dan menyampaikan secara langsung itu lebih berkesan daripada berteriak2 dipinggir lapangan.

Hasilnya akan sangat berbeda. Karna manusia butuh sentuhan dan suara pelan.

Alhamdulilah sya sudah memulai itu, melalui kegiatan ziarah umat yang dilakukan pihak masjid didekat rumah, sya selingi menyampaikan info2 isu tki kepada rekan2 satu bendera, yang kebetulan berjumpa saat kegiatan ziarah umat. Cukup terkejut ketika sya dapati ternyata disekitar tempat tinggal sya banyak kawan2 satu bendera yang berstatus ilegal.

Sya yakin jika setiap kita menyampaikan/mengabarkan informasi dan perkembangan yang ada kepada satu saja tki atau calon tki disekitar kita, maka setidaknya bisa mengurangi kejadian2 yang tidak diinginkan. Karna faktor yang paling mendasar dari semua kasus2 tki adalah masalah pengetahuan berita dan perkembangan2 terbaru.



Salam bergerak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun