Mohon tunggu...
Ronyrox Suhendra
Ronyrox Suhendra Mohon Tunggu... -

sang kerbau yang senang bekerja, dan petani adalah sahabat karibku.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

'Hitam Warnaku'

26 November 2010   03:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:17 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persepsi/pendapat seseorang tentang diri kita adalah kebenaran, ya kebenaran untuk diri/pribadinya sendiri, dan itu adalah hak pribadi setiap individu. tentunya bukan tanpa alasan persepsi itu keluar, pasti ada sebabnya. faktor sebab itu dikarenakan: -individu tersebut mengenal kita(rapat/tidak) -tingkah laku kita(perbuatan, ucapan bahkan tulisan). kita sadar dan tahu akan siapa diri kita, pribadi diri. karna setiap kita bisa menilai diri dan jiwa kita pribadi, itu adalah keistimewaan kita. keistimewaan yang tidak dimiliki oleh individu lain dalam menilai akan arti sebenar dan kebenarannya. tapi kitapun harus akui bahwa pendapat individu lain sangat berpengaruh terhadap jiwa dan pribadi kita, menjadikan kita tidak henti2nya untuk menilai diri. terus berkaca. dan berkaca. karna pendapat individu lain adalah cermin, cermin yang tak terpisahkan dalam kehidupan. bahkan ketika suatu image(negatif) melekat didiri kita, yang sebenarnya kita sadar image itu bukanlah kita sebenar. tapi dikarnakan pendapat/pandangan individu lain yang negatif, maka kitapun terpengaruh untuk terus mendalami image negatif tersebut. walaupun kita telah berusaha menunjukan perubahan2 positif. tapi kitapun tidak bisa menyalahkan pendapat individu lain, karna itu adalah hak mereka. baiknya kita tak lelah untuk berusaha dan trus berkaca, karna pada dasarnya setiap manusia berubah. berubah dalam arti slalu berusaha untuk menjadi lebih baik, lebih baik dalam arti yang positif. salam kompasiana, dan salam positif slalu.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun