Mohon tunggu...
Ronyrox Suhendra
Ronyrox Suhendra Mohon Tunggu... -

sang kerbau yang senang bekerja, dan petani adalah sahabat karibku.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Warna-warna Kehidupan...

29 Agustus 2010   10:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:37 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Warna ...setiap kita mempunyai nya, bahkan ada yang kita favoritkan. Warna mu, warna ku, warna kita, BEDA. Kuning, merah, hitam, hijau, biru, putih, orange, abu2 dan lain2, itu BIASA.

Tapi satu yang kuyakin, setiap warna bisa dicampurkan dan disatukan, sehingga membentuk Warna baru. Warna baru yang tentunya warna itu lebih menarik dan lebih Unik, dan membuat kita tak kan jenuh untuk menatapnya.

Kuyakin karna kulihat dan kutemui itu setiap hari, mungkin karna profesiku yang tukang cetak, yang hobinya ngaduk2 dan nyampur2 tinta, untuk mencari warna yang kuinginkan. Ya tentunya untuk naik cetak (masuk mesin).

Makin lama kuselami profesi ini, makin aku mengerti akan kehidupan ini. Walaupun masih banyak warna-warna yang belum aku ketahui, karna warna banyak jenisnya, ribuanbahkanjutaan.

Dalam dunia kerjaku, warna dasar ada 4 jenisnya: cyan(biru), magenta(merah), yellow(kuning), dan black(hitam), atau biasa disebut Warna proses. Adapun warna putih(transparant), tapi putih didunia ku hanya sebagai warna pe’netral, yang gunanya untuk memudakan warna yang lain dan juga untuk tambahan pada saat aku mencampur tinta dalam pencarian warna.

Seperti juga dalam kehidupanini, ada 4 unsur yang aku rasa sangat berpengaruh pada diri kita, yaitu Religi, Family, Sahabat, dan Mereka (kenal/tidak kenal). 4 Unsur inilah yang membentuk kita menjadi seperti ini (detik ini), bercampur dan membentuk warna baru (jiwa baru).

Ketika aku mencampur warna dalam dunia kerjaku, aku tidak pernah nyampur banyak2 pertama kali. Dalam arti, dari 4 kaleng warna dasar yang ada, aku ambil sedikit tiap kalengnya. Tujuannya untuk melihat atau mengetes terlebih dahulu, apakah warna yang ku tuju cocok apa ngga. klo sudah cocok baru aku campur lebih banyak (sesuai keperluan).

Begitu juga dalam kehidupan, dari 4 unsur yang ada, kita ambil sedikit demi sedikit dari setiap unsurnya, lalu kita campurkan (fikirkan). Dan membentuklah warna baru (pandangan baru). Dan ketika pandangan baru itu cocok dengan persekitaran yang kita tuju, maka kita pasti akan mencampurnya lebih banyak lagi (sesuai keperluan)......................................................

Hiduplah dalam warnaMu, dan jangan pernah bosan untuk mencampur2kan warna.

[caption id="attachment_242949" align="alignleft" width="256" caption="percampuran warna  "][/caption] salam kompasiana...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun