Sudah 6 bulan lebih pemerintahan Joko Widodo berjalan banyak sekali kebijakan yang dilakukan yang mengundang pro dan kontra seperti salah satunya menaikan harga bahan bakar minyak (BBM)yang secara otomatis harga kebutuhan pokok akan ikut naik dan tarif angkutanpun naik.
Memang buat masyarakat di Kota mungkin ini tidak berpengaruh banyak kepada ekonomi mereka karena perputaran uang di Kota lebih banyak tapi bagi masyarakat di desa tentu ini merupakan kesengsaraan lagi. Saya masih ingat sekali cercaan dan makian di grup antara pendukung Jokowi dan Prabowo untuk mempertahankan argumentasi mereka terhadap jagoannya. Saya waktu itu kebetulan sangat mendukung Jokowi karena salah satu dalam program beliau adalah kedaulatan pangan terutama swasembada beras dan menghentikan impor beras dan saya sangat mendukung karena orang tua saya juga petani didesa dan saya berharap mudah-mudahan dengan beliau terpilih maka petani sejahtera apalagi beliau berasal dari rakyat.
Setelah terpilih segala macam kebijakanpun diambil salah satunya dengan menaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi yang menurut pemerintah bahwa subsidi BBM tidak tepat sasaran. Memang niat yang baik namun perekonimian masyarakat belum siap dengan kebijakan yang ada terutama rakyat kecil seperti di kampung saya di Flores sana karen dengan naiknya bahan bakar minyak (BBM) maka harga beras akan ikut naik pula.
Dan kita sampailah pada hari ini yang merupakan dampak dari kebijakan itu dengan merasakan melambungnya harga beras karena mungkin karena kelangkaan beras dan setelah 6 bulan ini saya menunggu dan masyarakat menagih janji itu yang katanya membuka sawah-sawah baru demi memenuhi kebutuhan pangan rakyat terutama beras tapi hingga detik ini belum ditepati oleh beliau, sementara rakyat sangat menderita dengan keadaan ini. Mudah-mudahan ini segera bisa diatasi dan dipenuhi janji itu ya pak Jokowi. Maaf pak Presiden walaupun saya pendukung setiamu tapi saya tetap kritis dengan keadaan ini. Karena bagaimanapun janji adalah utang dan harus dibayar.
Oleh
Rony
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H