Mohon tunggu...
Hironimus Galut
Hironimus Galut Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Penikmat Kata. Merusak yang terbaik adalah hal yang paling buruk.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lelaki-lelaki Malam

7 Maret 2020   10:13 Diperbarui: 8 Maret 2020   07:14 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarahan itu kemudian berhasil diredakan dengan kehadiran polisi yang dengan cepat menangani kasus tersebut. Tetapi, sayangnya berita-berita itu tak mampu mendidik hati yang hancur luluh tersayat luka batin ini.

"Kini pada ufuk senja tak ada lagi segugus harapan tuk mengobati lukaku. Kemurahan, kerendahan hati tak mampu menjenguk lubuk hati yang tersobek luka. Api semangat enggan membakar pedih ini. Dari fajar yang merekah pagi hari hingga sampai pada samar senja, aku terus membanyangkan wajah lelaki-lelaki malam itu. Aku benci, bahkan dengan diriku sendiri. Sungguh. Aku tak kuat menerima kenyataan ini. Aku mungkin tak membiarkan rahim ini menampung benih mereka. Aku hanya aku yang hampa, tak bermakna lagi".    

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun