Mohon tunggu...
Gaya Hidup

Supaya Tidak Dijebak Oleh Waktu

22 Juni 2016   12:31 Diperbarui: 22 Juni 2016   12:34 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar: www.katamami.com

4. Melakukan Perencanaan dan Kontrol Evaluasi

Karena, kita berbicara tentang langkah bijak dalam memanfaatkan waktu. Maka, itu artinya adalah kita berkeinginan bagaimana caranya agar waktu itu bisa kita kita fungsikan untuk hal-hal yang produktif. Caranya adalah dengan mengatur atau mensetting waktu itu. Kitalah yang aktif, untuk mengendalikan dan memanfaatkan waktu. Jangan justru, kitalah yang dimanfaatkan oleh waktu. Artinya, kita terlena dengan banyaknya waktu dan waktulah yang justru menghaytutkan kehidupan kita. Selain melakukan perencanaan layaknya sd dulu kita diajari mencatat jadwal sehari-hari kita dalam seminggu. Langkah berikutnya adalah melakukan kontrol evaluasi. Evaluasi ini penting, dalam langkah untuk mengetahui seberapa efektif dan efisienkah perencanaan yang sudah kita lakukan selama ini. Manfaat yang kedua, dengan mengevaluasi kita juga bisa mengukur kapasitas kita, kualitas diri dan upgrade kualitas diri ini.

5nilah beberapa langkah yang menurut saya, bisa dilakukan oleh kita dalam rangka memanfaatkan waktu kita, untuk senantiasa produktif. Bangsa besar sudah memberikan teladan kita, bahwa waktu adalah hal yang berharga. Jepang dan AS adalah 2 negara yang sangat tinggi angka produktifitasnya. Pernah saya membaca bahkan istirahat mereka pun juga tergolong sedikit rata-rata tiap hari adalah hanya 4-5 jam. Bandingkan dengan kita yang menjadikan tidur seakan-akan menjadi sebuah hoby. Di 2 negara itu menganggur atau waktu luang adalah sesuatu yang menyesakkan atau musibah. Oleh sebab itu, mereka senantiasa menggantinya dengan hal-hal yang produktif. Seperti melakukan riset penelitan, membuat konsep/ide ataupun teori, membaca buku, jurnal dan masih banyak lainnya. Sehingga, wajar jikalau akhirnya kita menemukan fenomena mereka dimana-mana membawa buku atau laptop untuk hanya sekedar membaca. Di kereta api, di bus, ditempat umum mereka budayakan itu. Dan itu adalah keunggulan yang patut dicontoh oleh bangsa yang ingin bergerak maju, termasuk bangsa Indonesia. Jika, mereka menganggap waktu itu adalah hal yang sangat berharga bahkan sampai di ungkapkan time is money. Maka, bagi kita khususnya para remaja muslim yang masih kabur akan tujuan hidupnya. Harusnya, kita bisa tampil penuh motivasi di masyarakat. Karena falsafah kita seharusnya adalah waktu=investasi amal sholeh.

Wallahuallam bi shawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun