Mohon tunggu...
Rony Anwari
Rony Anwari Mohon Tunggu... Freelancer - saya hanya bapak-bapak rumah tangga biasa yang beranjak menua dengan segudang cita-cita

saya sangat senang dengan olahraga sepakbola terutama timnas sepakbola Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Solusi Pasti melalui Biogas dan Biodigester, Lingkungan Asri dan Cuan Menanti

6 Februari 2024   21:28 Diperbarui: 6 Februari 2024   21:57 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Biogas (Sumber dok. pribadi)

Dampak dari krisis energi yakni semakin menipisnya cadangan energi di muka bumi yang mengakibatkan berdampak kepada semua aspek. Selain berdampak langsung kepada kegiatan manusia, energi yang tereksploitasi secara besar-besaran melalui proses penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan tata guna lahan, limbah industri, dan kebakaran hutan dapat menyebabkan dampak paling bahaya yang biasa disebut sebagai "global warming" atau pemanasan global. Salah satu gejala yang dapat dirasakan saat ini adalah kelangkaan bahan

bakar minyak, seperti minyak tanah, solar, dan bensin. Kondisi ini telah menuntun untuk dilakukan inovasi-inovasi baru yang bertujuan untuk menemukan sumber energi baru yang terbarukan. Oleh karena itu dalam mengatasi krisis energi yang tiap tahun jumlahnya semakin meningkat, energi perlu dilakukan pembaharuan secara terus-menerus melalui inovasi terbarukan untuk kemudian dapat menjadi sumber energi baru yang dapat diperbaharui.

Kembali pada pengalaman yang sudah di terapkan oleh Abah Atep dan peternak lainnya di Desa Tarumajaya, bahwa pemanfaatan energi bisa di peroleh dari hal sederhana yang ada di sekitar kita. Dan saya mendapatkan ide bahwa di lingkungan perumahan saya sepertinya cocok untuk di buatkan energi alternatif dari sisa sampah rumah tangga yang sudah di pilah antara organik dan nonorganik yang bisa dipakai untuk keperluan bahan bakar dan bisa bernilai ekonomis juga.

Biodigester merupakan solusi caraku memanfaatkan energi dengan tetap menjaga kelestaraian lingkungan yang saat ini sangat saya referensikan untuk penanganan limbah rumah tangga dalam skala menengah, contohnya dalam skala lingkungan RT/RW. Biodigester saat ini mudah di dapatkan karena sudah banyak produsen lokal yang menjual alat ini dan bisa langsung digunakan. Nantinya di perumahan yang memiliki kurang lebih 150 kepala keluarga bisa menggunakan 3 sampai 4 alat biodigester secara bergantian yang sementara dapat digunakan untuk memasak dan listrik.

Biodigester merupakan alat yang mengubah sampah organik menjadi gas. Menurut saya penggunaan biodigester adalah solusi untuk mengurangi sampah organik. Selain itu, biodigester menghasilkan energi terbarukan berupa biogas yang dapat digunakan untuk memasak dan kebutuhan energi listrik, serta produknya berupa pupuk cair dan padat.Limbah domestik dibuang ke biodigester dimana gas metana dihasilkan di alat pengolahan. Gas yang dihasilkan alat ini dapat digunakan sebagai bahan bakar memasak. Dari 15 kg sampah dapur, alat ini menghasilkan 1 kg gas metana yang mampu dipakai memasak di dapur selama 2-3 jam. Hasil biodigester ini juga menghasilkan pupuk cair untuk menyuburkan tanaman. Untuk satu mesin biodigester dapat mengolah 15 kg sampah organik menjadi 60 liter pupuk. Hasilnya pupuk cair dapat dijual seharga Rp 6.000 per 1,5 liter.

Demi bisa tercapainya harapan saya dalam mendukung energi untuk lingkungan hidup dan kemajuan Indonesia, maka saya dan keluarga akan memulai satu langkah berarti yaitu mengurangi sampah mulai dari rumah dengan cara memilah sampah organik dan nonorganik. Selain itu saya dan keluarga sudah berkomitmen untuk memanfaatkan air secukupnya, dan mematikan lampu yang tidak terpakai. Semoga di waktu yang akan datang masyarakat Indonesia bisa lebih perduli lagi akan pemanfaatan energi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun