Mohon tunggu...
Rony ahmed
Rony ahmed Mohon Tunggu... karyawan swasta -

bukan siapa-siapa.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reshuffle Penting untuk Menteri Ini

13 Juli 2016   11:12 Diperbarui: 13 Juli 2016   11:17 512
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lagi dan lagi isu Reshuffle naik kelas, dikit- dikit Reshuffle, dikit dikit Reshuffle, macam kaya jualan paket kuota aja.....tapi itulah model penggiringan opini melauli media yang saat ini lagi trend dan itulah politik indonesia secara khusus. Garing rasanya kalau berita di media online tidak mengangkat wacana Reshuffle.

Isu Reshuffle terlah mencuat dari akhir tahun 2015 , yang kemudian meredam pada awal tahun 2016 dan kemudia kembali hangat-hangatnya pada bulan april 2016, alasan yang lontarkan oleh para pengamat tidak lain adalah telah selesainya konflik pengurusan di partai berlambang ka’bah dan beringin yang kemudian kedua partai tersebut ikut -ikutan menjadi backing pemerintah.

Pasca idul fitri isu Reshuffle kembali diangkat-angkat supaya jadi trending topic minimal headlinenews lah, ....para pencari kasak kusuk bergeril mencari info yang dianggap A1, padahal kita tahu bahwa info -info tersebut tak lebih dari pada gosip intertainment. Tapi memang akhir-akhir ini antara gosip entertainment dan gosip politik tak ada bedanya. 11 12.

Biar agak serius kembali ke isu Reshuffle ? Langsung saja ke pokok masalahnya , dan inti dari para pengangkat kasak kusuk ini , siapa yang harus layak di Reshuffle ?

Starndar penilaian yang menurut saya relevan untuk dijadikan dasar penilaian ada empat:

1. Menteri Banyak bekerja tapi jarang tersorot kamera, masuk berita kalau jadi target politis.

2. Menteri banyak omong di media tapi sejatinya nol prestasi, masuk berita karena sensasi

3. Menteri katanya Banyak bekerja dan banyak ngomong di media, tapi sejatine nol prestasi.

4. Menteri tak ada kerja dan hanya sebagai penghibur media.

Tak perlu kita bahas satu persatu siapa kriteria menteri yang masuk kategori diatas, karena disinilah kita dituntut untuk obyektif, beda kepala beda isi, namun dari sekian banyak menteri yang mungkin layak di Reshuffle menurut obyektifitas saya adalah para menteri yang pada beberapa bulan terakhir ini tidak mampu menjawab tantangan presiden Jokowi.

Kita masih ingat sebelum puasa presiden jokowi telah memerintahkan kementrian terkait , kementrian pertanian, kementrian perdagangan, untuk mestabilkan harga daging dikisaran Rp. 80.000 namun apa faktanya, jangan kan turun pada moment lebaran saja harga daging tembus Rp. 150.000. Pernah saya melihat berita yang mengabarkan harga daging dijual Rp. 80.000 namun yang menjual orang dari kementrian, nah ini akal-akalan saja memangnya seluruh rakyat indonesia mau membeli di situ?

Macet parah, headlinenews......manajemen arus mudik dan arus balik tahun ini nol besar , kementrian terkait pada sibuk pencitraan semua siap, infrastruktur siap, rapat ini lah rapat itulah, laporan ke jokowi siap, e...ternyata pada gak siap salah. Ketika mudik telah tiba kemacetan parah terjadi di brebes timur, yang konon “katanya” pak menteri perhubungan macet parah itu tidak memakan korban jiwa, namun bukan pada menyiapkan strategi dan solusi, para pejabat yang mulia para menteri pada sibuk menyalahkan siapa harus bersalah, dan siapa yang bisa dikambing putihkan. Terus kenapa sebelumnya pada bilang sudah siap?

Kesimpulanya kenapa kementrian-kemntrian diatas para orang nomor satunya layak di Reshuffle karena :

1. Mereka adalah tipe menteri

- banyak omong di media tapi sejatinya nol prestasi, masuk berita karena sensasi

- Menteri katanya Banyak bekerja dan banyak ngomong di media, tapi sejatine nol

prestasi.

2. Para menteri pada kementrian tersebut adalah orang-orang profesional, yang digadang-gadang orang bersih, bukan titipan partai , bukan kader partai , bebas kepentingan, nyatanya malah gak pada bisa bekerja, profesional kok ngurusin daging aja gak bisa, profesional kok ngurusin macet aja gak bisa,

Tentunya isu reshuffle ini kalau memang jadi dilaksanakan jokowi harus benar-benar bisa melihat mana menteri yang asal cuap mana menteri yang memang tidak kompeten, jangan hanya label profesional dari media yang disematkan kepada menteri menjadi menteri tersebut seakan-akan bekerja padahal nol prestasi.

Salam idul fitri,

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun