Salam persaudaraan...
Selama ini mungkin saya hanya membaca n membaca...
Saat ini bangsa kita pertontonan oleh cerita-cerita politik,kekuasaan dan keserahkaan...
Apakah kita tidak punya rasa malu terhadap para pahlawan kita yang telah berkorban dengan perjuangan,darah bahkan hidup mereka hanya untuk kemerdekaan dan persatuan dan kesatuan NKRI. Disaat mereka berjuang untuk kemerdekaan negara ini mereka tidak melihat dari suku, agama, golongan atau pun. Bagi mereka siapapun yang terpanggil untuk membela bangsa ini maka dengan semangat kebersamaan mereka berjuang bersama2 untuk merebut kemerdekaan bangsa ini...
Dari sabang sampai merauke tidak ada satu titikpun yang dibiarkan lepas dari NKRI, dari sabang sampai merauke mereka mengangkat bendera Indonesia untuk berjuang mengusir musuh kiat yaitu PENJAJAH.
Apakah pada saat itu para pahlawan kita bertanya kamu dari agama, suku,ras dan golongan apa disaat mereka semua berjuang untuk bangsa ini? Yang kita tau bahwa semua elemen bangsa ini baik agama muslim,kristen,khatolik,budha dan hindu, dari suku Aceh, batak,jawa,kalimantan,sulewasi,maluku,papua,bali dan etnis tionghoa bersatu untuk melawan penjajah bersama mereka berjuang dalam panas,hujan,kelaparan, kesakitan bahkan melihat saudara seperjuangan mereka tewas di depan mata mereka.
Saat ini sedang hangatnya perjuangan para putra bangsa untuk merebut kepemimpinan Provinsi DKI.
Siapapun yang berjuang kita semua yakin bahwa mereka semua terpanggil untuk mendedikasikan hidup mereka untuk kemajuan Jakarta. Walaupun tidak semua mempunyai niat yang seperti itu hanya mereka dan TUHAN-lah yang tau.
Tapi yang membuat saya heran knapa disaat seperti ini banyak para pemimpin bangsa bahkan pejabat yang dengan bangganya berteriak pilihlah pemimpin yang satu suku,agama,etnis tertentu.
Dimanahkah jiwa kebangsaan,nasionalis,kebersamaan para saudara-saudara?
Adakah yang salah dengan putra bangsa ini yang terpanggil untuk memberikan yang terbaik untuk bangsa ini walaupun bukan didaerah tinggalnya atau sukunya?Adakah yang salah dengan putra bangsa yang mempunyai agama tertentu yang terpanggil untuk kemajuan bangsa ini?
Dimanakah rasa malu kita semua kepada para pahlawan yang telah berkorban darah dan nyawa untuk persatuan dan kesatuan NKRI????
"Dulu kita meyakini bahwa para pahlawan bangsa ini berjuang dengan ketulusan dan keikhlasan hati demi kemerdekan dan persatuan bangsa ini tanpa pamrih tapi rela mengorbankan darah dan nyawanya".
"Marilah kita saat ini kembali meyakini diri kita bahwa ada putra2 bangsa Indonesia yang terpanggil untuk kemajuan bangsa ini untuk mencapai masyarakat adil dan makmur sesuai dengan cita2 para pendiri bangsa ini".
Hidup bagaikan sebuah buku...
Cover depan adalah tanggallahir kita...
Cover belakang adalah tanggal kematian kita...
Setiap lembar adalah setiap detik, jam, hari dan tahun hidup kita...
Ada masa sedih, senang, duka, suka
Kita harus ingat disaat kita menulis buku kehidupan
Maka kita tidak akan dapat menghapusnya...
Itu akan menjadi kenangan dalam hidup kita...
Bisa kenangan pahit, manis,senang, bahagia dan sedih...
Tapi kita harus ingat...
Disetiap lembar kehidupan yang kita tulis...
Akan ada lembar baru yang kosong...
Yang dapat kita tulis dengan tinta emas...
Marilah kita menulis setiap lembar dengan tinta emas...
Marilah kita buat bangga saudara,keluarga,bangsa...
Dengan menulis buku kehidupan kita dengan tinta emas...
Dengan melakukan yang terbaik untuk diri kita,keluarga
Dan bangsa ini...
Salam sukses
Selamat menulis buku kehidupan kita dengan Tinta Emas
Ini pertama kalinya saya menulis dalam hal politik mohon dikoreksi jika ada yang salah.
Jika ada salah mohon dimaafkan, harap dimaklumkan...
Salam Persaudaraan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H