Mohon tunggu...
Ronsen Pasaribu
Ronsen Pasaribu Mohon Tunggu... PNS -

Dalam hal mengabdi demi ibu pertiwi, tak pernah berpikir untuk berhenti.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Takut Akan Tuhan, Solusi Menjauhi Narkoba

17 Maret 2016   11:09 Diperbarui: 17 Maret 2016   12:00 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


[Contoh Korban Akibat Narkoba. Menjadi seperti inikah yang kita cari?]

Rame-rame anggota FBBI angkat bicara.

Disarikan oleh Ronsen LM. Pasaribu

 

Semenjak Presiden RI, bapak Joko Widodo menyatakan Indonesia Darurat Narkoba beberapa saat yang lalu, BNN yang dikomandani oleh bapak Budi Waseso tiada henti untuk menggerakkan mesin organisasinya untuk mengoptimalkan upaya pencegahan maupun penindakan.

Banyak yang tertangkap. Orang yang menjadi jaringan luar negeri, Barang Bukti sering tertangkap di Bandara Internasional, entah yang tidak terpantau. Jaringan antar propinsi, pun banyak yang tertangkap, entah juga yang tidak terpantau. Pun dengan jaringan personal. Banyak juga. Entah pengguna, penyalur atau merangkap sebagai pengguna sekaligus penyalur. Korbannya, anak-anak diduga terancam, remaja, pemuda/pemudi, bahkan aparat negara.

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), kasus pemakaian narkoba oleh pelaku dengan tingkat pendidikan SD hingga tahun 2007 berjumlah 12.305. Data ini begitu mengkhawatirkan karena seiring dengan meningkatnya kasus narkoba (khususnya di kalangan usia muda dan anak-anak, penyebaran HIV/AIDS semakin meningkat dan mengancam. Penyebaran narkoba menjadi makin mudah karena anak SD juga sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok. Tidak jarang para pengedar narkoba menyusup zat-zat adiktif (zat yang menimbulkan efek kecanduan) ke dalam lintingan tembakaunya.

Mau kemana bangsa ini?  Jika demikian halnya, patut kita menangisinya untuk kemudian tidak hanya menangis tapi bertindak. Darurat Narkoba, kata Presiden.


 Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI) dalam visi misinya, adalah sebuah Ormas terdepan dalam membangun Bonapasogit atau Tanah Batak berkehendak memenuhi harapan presiden kita agar semua elemen turut memeranginya. Hal pertama dilakukan FBBI mencoba minta pandangan anggota, melalui suatu pertanyaan menohok langsung topik apa pandangan saudara dan solusi apa yang perlu dilakukan?

Menarik menjadi bahan masukan bagi para pemerhati, pemerintah terutama BNN serta anggota semuanya.

Berikut ini kami turunkan beberapa yang angkat bicara :

Apa itu Narkoba? Narkoba atau NAPZA merupakan bahan/zat yang bila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga jika disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi sosial. Karena itu Pemerintah memberlakukan Undang-undang (UU) untuk penyalahgunaan narkoba yaitu UU No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika dan UU No.22 tahun 1997 tentang Narkotika.

Apa komentar Saudara terhadap Narkoba?

Berbagai tanggapan, seperti Hotnida Simatupang, seorang pemerhati dan aktivis pencegahan Narkoba, pengurus FBBI DKI Jakarta : “Narkoba itu sangat berbahaya, disamping merusak fisik jiwa raga kita pun rusak dibuatnya, cara mengatasi yg sempat sudah terkena harus direhabilitasi biar segera bisa dipulihkan. Mari kita sama-sama  selamatkan anak bangsa dari bahaya narkoba dengan cara katakan sayangi anak-anak kita,  beri perhatian yg penuh,  kita pelajari sifat-sifatnya, jadilah kita menjadi contoh buat mereka nyaman. Salurkan bakat-bakat mereka yg positf, jauhkan dari pergaulan bebas, yang paling utama kita tanamkan iman yang tinggi.

Thomson Napitupulu, senior FBBI yang juga Artis Orang Batak yang sudah malang melintang di Eropa dan sekarang berdomisili di Bali, sebagai penasehat DPD FBBI Prop Bali mengatakan :

Menurut yang lihat dinegeri kita ini dan jika saya perbandingkan dgn Eropa atau di negara lainnya yang sudah banyak saya lalui masalah problem Narkoba,  maka Indonesia negeri ini adalah gawat. SOS. Luar biasa kejahatan Narkoba.

Dunia sudah perang terhadap narkoba. Sangat bahaya untuk generasi muda kita dan juga bagi famili. Kita sebagai orang Batak & Bonapasogit kita harus perang malawan Narkoba. Dan harus dibinasakan.

Maruliaman Saragih. Memang Narkoba ini sudah ada dari dulu, kalau dulu dikenal dengan Ganja dan Pil Koplo ( Pil Kurtat Anjing ) tapi semakin maju pengetahuan, semakin tinggi pula dosis Narkoba terutama dengan Istilah Pil Ekstasi (setelah telan makin asyik) dan sabu-sabu.

Kalau menurut saya, kunci utama sebenarnya di pengawasan orangtua dan lingkungan rumah. Apabila anak sudah mulai dewasa sebaiknya orangtua memperlakukan si anak sebagai teman curhat.  Say together : " No Narkoba No Minuman Keras".

Ritonga Margana. Faktor2 yang mempengaruhi & upaya pncegahan Narkoba/ngelem di mulai dari 1. Diri sendiri (ortu). Rumah tangga (broken home daan kurang perhatian terhadap anak) 3. Lingkungan (polis hazard).

Informasi masuknya Narkoba di Bonapasogit, disampaikan oleh Halani, Ketua DPC FBBI Kota Siantar : “ kalau kita lihat terutama di Siantar Simalungun , sangat memprihatin kan karena generasi banyak korban narkoba. Semoga perjuangan kita tidak sia-sia.

Rex Van March Sihombing, menambahkan : “sayangnya sudah banyak yang kena bangso batak amang. Solusinya : tutup keran bandar, kemana intelijen kita, menurut kabar sih jagoan sekelas mossad hihihi. Terus, tembak mati bandar-pengendar distributor maupun ranting2nya. untuk pemakai, rehabilitas jalan”. Jika dikaitkan dengan hasil penelitian BNN diawal pengantar tulisan ini, sudah patut kita sama-sama memasang lampu merah buat daerah di pedesaan, Bona pasogit. Terlebih waktu lalu, ada laporan Nitizen FBBI di Tarutung marak tenda-tenda biru dengan penyalah gunaan pelanggaran moral dibidang seksual dan narkoba.

Jika kondisinya seperti itu, lalu apa yang akan kita lakukan sebagai solusi yang paling pas, baik dilakukan oleh masyarakat secara pribadi, secara kelembagaan maupun sebagai Pemerintahan berikut harapan Anda??

Maruli Hutanamora Pakpahan. Semoga harapan jeritan hati kita (status RP) sampai kesanubari putra-putri negri kita.

Jacksen Sinurat. Sangat setuju. Ikatan tali kasih dalam keluarga mencegah narkoba.

Burhan Febri Simbolon. Mantap itu yang penting masyarakat benar2 mendukung, setiap ada penyalah gunaan narkoba laporkan kepolisi atau BNN. Gak ada gunanya pakai narkoba pasti jadi kacau semua. Dan FBBI benar-benar ikut berperan aktif didalamnya. Merangkul setiap elemen masyarakat. Sukses buat FBBI. Horas pohon pinang tumbuh sendiri. Hehehe.

Andika Panjaitan. Ketua DPD FBBI Bali “kita prihatin, patut naikkan bendera setengah tiang”

Ronsen Mangaratua Pasaribu “semoga itu harapan kita. Harus sama-sama lah dilingkungan terkecil. Keluarga masing-masing. Jangan selalu berharap dari orang lain mestinya kita harus bisa. Harus bisa. FBBI akan berusaha. Tentunya, sebagai ormas, FBBI memandang itu tugas bersama. Kalau saya, walau meratap sudah saya kawal.anak anak saya. Empat orang dijamin tidak jatuh pengaruh narkoba. Bagaimana dengan anda. Semua .itu jangkauan kita terkecil. Selebihnya hayo kita gabung. Semoga  kita semua kawal anak kita. Anak Saya 4 org namun sampai saat ini clear.

Mutiara Marbun, Kepala Kantor FBBI Pusat:”Kamu harus bisa, jangan selalu mengharapkan orang lain karena yang rugi adalah diri sendiri, keluarga dan Bangsa Kita. Serahkan kepada Tuhan, bila engkau sudah tidak mampu membina anak-anak”. +

 Choky Pardede, Ketua Bidang Dalam Negeri FBBI :  “ Sebagai info,  bila anda mengetahui ada yang menggunakan narkoba,  berikan data akurat lewat SMS ke Humas BNN nomor 0812 21 675 675.

Jack James P. Panjaitan, Ketua Dewan Pakar FBBI “ Mantap. Selamatkan generasi muda bangso batak”.

Dharmawan Hutapea. Ayo action jgn hanya meratap saja.

Mutiara Marbun Tarihoran. Akan action nanti ito Dharmawan Hutapea karena tahun ini adalah program FBBI untuk memberantas narkoba bagi generasi muda dibonapasogit jadi bukan hanya meratap. Dan FBBI sdh ada MOU sama BNN semoga sukses program ini.

Dharmawan Hutapea. Kemerosotan hidup keberagamaan masyarakat batak saat ini sangat memprihatinkan, mungkin ini alasan HKBP menetapkan tahun ini adalah tahun keluarga, dan bapak dalam sebuah keluarga perannya sangat penting dan menentukan. Tanpa permisi seorang anak tak pulang rumah tak lapor.” Jumlah polisi kan masih kurang, dan akan lebih bagus jika masyarakat ikut membantu polisi lae, di Singapur dan di Israel, rakyat di ke 2 negara adalah informannya Polisi. Bahkan kinerja dari masyarakat di sana sudah seperti polisi benaran tapi tidak ketara. Saya  perhatikan polisi tdk ada terlihat. Tapi bila ada kejadian polisi dengan sangat cepat nongol dan bereaksi menanggulanginya.

Manurung Edison Gordon. Saran saya mari kita dorong kasih semangat ke pihak Kepolisian supaya lebih giat melakukan Razia disetiap daerah. Supaya ruang gerak pengedar dan pemakai semakin sempit.

Noma Garden. Cara saya Untuk mengatasi itu semua usahakan paling sediki sekali dalam seminggu berdoa bersama berpegangan tangan antara orang tua dan anak supaya bisa menghalang virus narkoba di keluarga. Entah itu waktu makan bersama atau duduk santai. Karna orang tua hanya bisa berikan nasehat waktu kita bersama. Selanjutnya mereka sudah di luar jangkauan kita tapi Tuhan sudah berperan atas doa bersama. Amen .

Mangasi Panjaitan. Ketua Dewan Pembina FBBI Menyampaikan bahwa “Anak saya 4 orang, juga semuanya clear. Ketika ditanya resepnya, beliau mengatakan : “ Mungkin tidak jauh beda dengan lae Ronsen Mangaratua Pasaribu dan teman-teman lainnya. Kasih sayang dan perhatian yg penuh. Menjadikan mereka sbg teman. Sebagai anak. Proteksi. Jam pulang sekolah diatur, teman permainannya juga sering diajak kerumah sehingga bisa mengenali lingkungan pergaulannya.

[Harus menjadi seperti inilah yang kita cari ya? Jangan  seperti yang di atas tadi]

Dari sekian banyak teman-teman yang sudah angkat bicara, dapat kita simpulkan bahwa mencegah Narkoba harus kita mulai dari diri sendiri. Jika diri sendiri sudah terbentengi, yang wajib adalah keluarga inti, isitri, anak-anak dan saudara. Melalui pembinaan Keluarga, bila perlu mengatasi jarak. Buatlah  group komunitas keluarga. Supaya bisa menjadi sarana  untuk mengawasi dan sarana komunikasi tiap saat. Begitu juga lingkungan kantor dan RTRW.

Meluas jika semua aman lingkungan terdekat dan baru lingkungan Bangsa dan Negara. Dengan dikawal oleh semua lembaga terutama yang diberikan tugas khusus BNN.
 Garda terakhir dalam pembinaan ini adalah sebagai umat beragama harus Takut pada Tuhan, sebagai tembok terakhir untuk mencegah dan penertiban korban Narkoba.

Bagi yang belum, kami pesan “jangan sampai terpengaruh Narkoba.”

Bagi yang sudah terkena, “kembali dan bertobatlah. Keluargamu menyayangimu”.

Bisa?

Pasti bisa.

Jakarta, Rabu, 16 Maret 2016. Pukul 08.55 WIB.

 

Ronsen Pasaribu.

Ketua Umum FBBI, sebagai sumbangsih buat bangsa dan Negara tercinta.

 

Sumber gambar:

gambar 1, gambar 2

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun