Mohon tunggu...
Ronny Setyawan
Ronny Setyawan Mohon Tunggu... -

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mengemudi dan Shaum pada Waktu Mudik

21 Juni 2015   13:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:37 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disini semua berkaitan, antara ibadah shaum, aktifitas mengemudi dan juga aktifitas mudik.

Shaum bagi muslim, merupakan kata dari bahasa Arab yang berarti menahan diri. Menahan diri hawa nafsu, lapar dan haus, dan syahwat sejak fajar hingga terbenam matahari.

Di sisi lain, terdapat metode mengemudi yaitu mengemudi secara defensif. Bahkan teknik mengemudi defensif ini banyak digiatkan para ahli mengemudi. Secara harfiah, mengemudi defensif merupakan mengemudi untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang (dari bahaya yang timbul) akibat keadaan atau perilaku di sekitar kita.

Apakah berbeda dengan teknik mengemudi yang bukan defensif ? Pada dasarnya, teknik mengemudi defensif sudah menekankan pengendalian diri bagi sang pengemudi. Sehingga sang pengemudi sudah mampu mengendalikan emosi atau dirinya pada saat mengemudi.

Dari 2 (dua) hal di atas yaitu shaum dan mengemudi defensif memiliki benang merah. Yaitu sama-sama terdapatnya aktifitas menahan diri.

Lalu hubungannya dengan aktifitas mudik ?

Penulis ingin menyampaikan pentingnya aktifitas mengemudi saat sedang shaum pada waktu mudik. Aktifitas mengemudi yang menekankan supaya tidak menjadi penyebab atau korban pada suatu kejadian kecelakaan.

Sebuah sisi lain mengenai pandangan “musafir”. Musafir berasal dari bahasa Arab berarti orang yang melakukan perjalanan. Seorang muslim yang sedang menjadi musafir mendapatkan keringanan dalam ibadah shalat dan shaumnya karena suatu hal tetapi tidak menggugurkan kewajiban ibadah tersebut. Secara umum apabila dikarenakan suatu hal, seorang muslim sudah dapat menjadi musafir apabila melakukan aktifitas mudik terutama pada waktu mengemudi.

Tetapi disini penulis ingin memberikan sedikit pandangan yang berbeda mengenai kegiatan mengemudi pada waktu mudik.

Secara umum aktifitas shaum memberikan dampak psikologis yang baik terutama pengendalian diri. Aktifitas pengendalian diri ini dapat diterapkan secara langsung pada saat mengemudi. Sehingga pengemudi yang sedang shaum seharusnya mampu untuk mengendalikan diri secara langsung menerapkan aktifitas mengemudi defensif.

Kegiatan mengemudi sebenernya memiliki batasan waktu, sekitar 2-3 jam pengemudi harus melakukan istirahat walau tidak tidur panjang pada saat istirahat. Pada waktu mudik, disarankan dilakukan pada saat siang hari dan jangan malam hari. Mengapa ? Beberapa hal antara lain perihal penerangan dan jam biologis manusia yang secara umum baik pada waktu siang hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun