Mohon tunggu...
Ronny Setyawan
Ronny Setyawan Mohon Tunggu... -

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Ngebut, Boros, Laka dan Macet

18 Februari 2013   07:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:07 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua pengguna kendaraan bermotor, khususnya roda empat atau lebih pasti sudah pernah menggunakan jalan tol. Sebuah jalan yang mana diperuntukkan bagi kendaraan roda empat atau lebih, dikenakan biaya tertentu dengan peraturan berkendara tertentu. Sudah tentu segala infrastruktur jalan tol diberikan. Mulai dari marka, tempat istirahat hingga lajur darurat. Hal ini tentunya sudah memiliki desain sesuai dengan kepentingan dari jalan tersebut.

Terkadang masih terlihat beberapa pengemudi yang selalu berusaha memacu kendaraannya hingga melewati batas maksimum kecepatan yang diperkenankan. Hal ini tentunya dilakukan agar sang pengemudi dapat tiba lebih cepat.

Sebenarnya hal ini berbalik dari harapan sang pengemudi.

Boros, memacu kendaraan di atas batas maksimum kecepatan akan memiliki kecenderungan memacu kemampuan mesin kendaraan secara maksimal. Hal ini sejalan dengan konsumsi bahan bakar di  atas rata-rata. Sehingga sudah jelas bahwa konsumsi bahan bakar akan lebih boros.

Laka, sering tidak disadari bahwa memacu kendaraan di atas batas kecepatan maksimum yang diperkenankan bias menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Hal ini disebabkan, pada saat pengemudi melaju di atas normal maka perlu memiliki perhitungan yang lebih. Tetapi disini bukan sirkuit, melainkan jalan umum yang kondisinya selalu berubah-ubah tiap waktu. Baik kondisi jalan, lalu lintas dan faktor lainnya. Dan seringkali perhitungan tersebut selalu meleset.

Macet, apabila sudah ada laka maka besar kemungkinan terjadi kemacetan. Dimana harapan untuk tiba lebih cepat tidak terwujud.

Kemungkinan dari semua ini mungkin bisa berawal dari salahsatu pengemudi saja, yang kemudian melibatkan pengemudi lainnya.

Jadi, bersikap berlalu lintas yang selalu mematuhi peraturan dan menghormati pengguna jalan lainnya itu lebih baik. Tertib identik dengan lancar. Lancar itu seimbang dengan efisien, hemat dan tepat waktu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun