PON tinggal dalam hitungan hari dimulai. Ajang olah raga nasional yang akan dihelat pada tanggal 2 Oktober itu makin terasa gaungnya. Seperti apa kemegahan stadion tempat gelar acara pembukaan PON itu yang sudah mulai menghias sosial media.Â
Seperti apa penyelenggaraan PON di tengah pandemi saat ini akan mengundang rasa ingin tahu publik.
Multi-tantangan dalam hajatan akbar olahraga di Indonesia itu mmebutuhkan jaringan internet yang lancar tanpa gangguan.Â
Layanan yang berkualitas akan memperlancar penyebaranberita terutama momen-momen penting dan langka serta indah yang sudah didesain oleh Panitia dan nantinya para atlit akan mempertontonkan semua kebolehannya di gelanggang olah raga.
 Titik-titik WIFI akan sangat berperan penting, kecepatan pembaruan data dan komunikasi antar perangkat pastinya diharapkan lancar jaya.
Penyelenggaran PON ini tak hanya menjadi sorotan dari netizen Indonesia tapi juga dunia. Moemn yang dinantikan dalam gelaraqn pembukaan, penampilan data-data dalam setiap pertandingan serta keunikan dan keindahan acara PON ini akan menjadi penantian para penonton yang gemar olah raga.
Media sosial akan menghantarkan setiap momen demi momen dalam PON itu nantinya menjadi tontonan instan via Tik Tok atau Instagram atau Youtube. Di sinilah ujian bagi pembangunan infrasturktur 'tol langit' yang akan digenjot dan digas pada saat PON itu digelar.
Layanan video tayang pertandingan langsung lewat Internet (streaming) akan dicari. Pengunha media akan terus 'scrolling' atau meng-google setia info terkait PON ini. Maka akses yang cepat dan stabil akan sangat mutal dibutuhkan.Â
Para jurnalis siap memburu data dengan penrangkat canggihnya, para pembuat konten oleh raga ingin menyajikan berita terbaru, momen yang memukau atau mengharukan serta banyak lagi yang bakal diekspos di media.
Faktor keamanan serta penasaran dengan pertandingan yang diperlombakan menjadi penantian publik pada saat ini. Di era digital publik ingin mendapatkan info secepat-cepatnya atau layanan informasi dalam tempo sesingkat-singkatnya. Hal semacam ini sudah menjadi suatu keharusan atau dan indikator suksesnya penyelengaraan PON di Papua ini.
Salah satu visi Presiden yaitu tol langit menjawab kebutuhan untuk akses layanan digital yang ingin didapatkan dalam acara PON di Papua ini. DI satu sisi Papua adalah wilayah yang bisa dibilang sangat kompleks medannya. Tapi niat baik dan tulus serta upaya untuk memajukan Papua itu terus diwujudkan ole Pemerintah.
"Tol langit" akan digenjot ibarat serangan 'total football', dikerahkan sebesar-besarnya dalam penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua pada 2-15 Oktober. Ini menarik karena Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kominfo menargetkan penyelesaian jaringan fiber optic secara keseluruhan, termasuk wilayah Indonesia timur yang mencakup Maluku dan Papua, itu baru di  tahun 2023.
Jadilah Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama PT Telkom secara total menggenjot akselerasi untuk internet demi kesuksesan hajatan olahraga Tanah Air. Tak main-main, alokasi bandwidth jaringan Internet mencapai 11 Gbps.Â
Selain alokasi itu, Kominfo juga mempersiapkan rencana jaringan telekomunikasi cadangan menyusul cakupan wilayah di Papua melewati daratan dan lautan yang luas.Â
Rencana cadangan itu melibatkan operator kabel optik internasional yaitu jalur Jayapura-Madang-Port Moresby-Guam-Manado, serta jaringan Jayapura-Madang-Port Moresby-Sydney-Batam.
Antisipasi telah dilakukan sebelumnya oleh Telkom. Jaringan Internet berkualitas tinggi dan aman dalam PON Papua telah dijamin oleh PT Telkom Indonesia dan dipersiapkan sejak Juni.Â
Misalnya, 891 titik jaringan Internet nirkabel (WiFi) yang diklaim berkapasitas total 100 Gbps selain sambungan Internet berbasis kabel yang mencapai 379 unit. Telkom lantas menggelar pula uji coba infrastruktur Internet sejak tiga bulan jelang penyelenggaraan yaitu pada Juni 2021.
Tantangan besar juga yang harus diantisipasi adalah serangan atau gangguan siber yang mencoba mengusik atau mengacaukan acara olah raga akbar se-Tanah Air ini. Karena itu jelang PON dari Telkom telah melakukan uji coba termasuk serangan siber seperti penolakan layanan terdistribusi atau DDoS. Serangan DDoS dalam PON tentu sangat fatal kalau tak diantisipasi karena akan sangat mengganggu.Â
Kalau tak diantisipasi maka bisa terjadi kekacauan, data-data pertandingan bisa diubah atau diganti. Selain itu gangguan bisa berdampak pada komunikasi panitia, atlit terutama menyangkut situs resmi yaitu www.ponxx2021papua.com.
Antisipasi terhadap serangan siber, selain kecepatan dan kapasitas jaringan, juga akan sangat mempengaruhi cabang esports sebagai salah satu dari 10 cabang eksibisi PON XX Papua. Kehadiran cabang esports sangat sesuai sebagai pembuktian klaim Telkom beserta anak perusahaannya yang menyatakan jaringan Internet dalam PON berkualitas dunia.
Telkom sudha merespon dengan "Telkomsel 5G Experience Center" di Stadion Lukas Enembe sebagai lokasi upacara pembukaan PON XX.Ada  pula pengawasan sistem dan jaringan dengan bantuan teknologi automatisasi robotik dan machine learning  yang mampu mempercepat penanganan saat terjadi gangguan jaringan.Â
Terdapat pula adaptasi teknologi Internet of Things seperti pelacakan kendaraan sebanyak 1.000 paket serta layanan pemasaran digital lewat penyebaran 2,35 juta pesan singkat terkait PON Papua. Mantap kan?
Melihat kesiapan demi kesiapan ini, kita berharap semua gelaran acara PON itu benar-benar dapat berjalan baik.Â
Bukan hanya pembuktian dalam pembangunan infrastruktur tapi di sisi lain menunjukkan bahwa anak bangsa benar-benar dapat diandalkan dalam pembangunan di era digital ini.Â
Suksesnya acara ini akan membawa kebanggaan bukan hanya bagi kita tapi juga bagi tuan rumah yaitu sadara-saudara kita di Papua.
Referensi :Â 1
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H