Mohon tunggu...
Ronny Adolof Buol
Ronny Adolof Buol Mohon Tunggu... Fotografer -

Suka membaca dan hobby motret.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Koridor Senyap Aku Menunggu

9 Maret 2011   11:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:56 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

aku hujamkan sembilu itu menembus malam gulitanya menamprat semilir terpongoh aku meniti detak hitungan kala dalam semilir hanya ada bayangan mengajak kalbu menarikan balada diberanda kesenyapan ada teguran lirih aku disapa keraguan: haruskah melati gugur tanpa berita? sayang potretmu menebar senyum terlampau manis dan aku berdiri disisinya entah siluet entah ketegaran entah kiasan entah sejati entah batu entah bayu entah entah diujung koridor menunggu lembaran cerita mentari ufuk tertatih kukejar bayangan itu dengan sumpah setia: bagimu iching* kurangkai simfoni abadi tak luntur oleh waktu tak pudar oleh gulita tak gentar oleh kecewa tak padam oleh khianat aku hujamkan sembilu itu menembus malam semilir gulita tak sanggup berkata (puisi yang aku tulis dari balik jeruji LP manado, pada 24 juli 1999) ICHING – Nama itu yang pernah mampir dan pergi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun