Mohon tunggu...
Roni Zero
Roni Zero Mohon Tunggu... Dokter - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Terus berjuang

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi

11 April 2020   20:13 Diperbarui: 11 April 2020   20:07 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Keberadaan landasan ontologi elistemologi dan aksiologi tidak bisa lepaskan dari ilmu. Ontologi itu sendiri membahas tentang apa yAng ingin di ketahui mengenai teori tentang keberadaan. Kemudian epistemologi membahas mengenai bagaimana proses memperoleh pengetahuan. Dan aksiologi membahas mengenai nilai yang berkaitan dengan kegunaan atau manfaat dari pengetahuan yang di peroleh. 

Dengan membahas yang k tiga unsur ini manusia akan mengerti apa hakikat ilmu itu. Pada artikel ini penulis membahas pengertian dari ontologi epistemologi dan aksiologi beserta contoh nya dalam kehidupan sehari hari

PENGERTIAN ontologi epistemologi dan aksiologi

Ontologi berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari dua kata :ontos yang memiliki arti ada atau k beradaan dan logos yang berarti studi atau ilmu tentang. Jadi cara sederhana ontologi berarti ilmu atau studi tentang k beradaan atau ada. 

Di dalam ilmu ontologi terdapat beberapa aliran, ontologi ternal yang berupaya menjelaskan hakikat realitas Antara lain:monisme,dualisme pluralisme, materiallisme idialisme,nihilisme,dan akgnotisme, ontologi juga berbicara tentang realitas supra natural, yaitu aliran mistisme

Epistemologi berdasarkan akAl KAtanya episteme(pengetahuan) dan logos (ilmu yang sistematis, teori). Secara terminologi,epistemologi adalah teori atau ilmu pengetahuan tentang metode dan dasar dasar pengetahuan.

Epistemologi adalah suatu disiplin ilmu yang bersifat efaduatif, normatif ,dan kritis. Efaluatif berguna untuk menilai, normatif berarti menentukan norma atau tolak ukur bagi k benaran suatu pengetahuan, dan kritis berarti banyak mempertayakan dan melakukan penalaran hasil kegiatan manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun