Mohon tunggu...
Ronisa Putri
Ronisa Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Bandung

Student

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tantangan Organisasi: Melihat Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan

3 Mei 2024   22:22 Diperbarui: 3 Mei 2024   22:33 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Ronisa

Dalam beberapa tahun terakhir, lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat dan berkelanjutan sehingga para pelaku bisnis dituntut untuk merespon dengan cepat terhadap perubahan tersebut agar perusahaan tetap dapat bertahan dan mempertahankan tingkat daya saing yang tinggi. Untuk dapat bertahan dan memiliki daya saing yang tinggi, perusahaan harus memiliki sumber daya manusia dengan kinerja yang baik dan handal. 

Menurut Hasibuan dalam Selvias, dkk (2021), Sumber daya manusia dapat di definisikan sebagai semua manusia yang terlibat di dalam suatu organisasi dalam mengupayakan terwujudnya tujuan organisasi tersebut. Sumber daya manusia adalah seseorang  yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan usaha pencapaian tujuan organisasi

Perusahaan bergantung pada kinerja dari sumber daya manusia untuk dapat berdaya saing, dengan produktivitas sebagai faktor yang penting untuk mempertahankan daya saing perusahaan. Kinerja yang baik akan menghasilkan hal yang positif, misalnya tercapainya tujuan perusahaan. Sedangkan, kinerja yang buruk dapat berdampak negatif bagi perusahaan, misalnya penurunan kualitas barang atau jasa yang di produksi. Meningkatkan kinerja karyawan dapat menggunakan berbagai metode, salah satunya adalah menerapkan sistem reward dan punishment oleh perusahaan agar menghasilkan kinerja karyawan yang optimal

 Lalu apa sih reward dan punishment itu, sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan?

Reward

Reward dalam konteks kinerja karyawan mengacu pada pemberian penghargaan atau insentif kepada karyawan sebagai bentuk pengakuan atas pencapaian, kontribusi, atau perilaku yang diinginkan dalam lingkungan kerja. Tujuan dari pemberian reward adalah untuk mendorong dan memotivasi karyawan untuk melakukan dengan lebih baik, mencapai target, dan berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan perusahaan. Indikator reward dapat berupa:

https://www.kompasiana.com/ronisaputri6255
https://www.kompasiana.com/ronisaputri6255

1. Gaji dan Bonus

Gaji merupakan komponen reward yang sangat penting bagi karyawan gaji dalam hal ini meliputi gaji pokok dan tambahan kompensasi keuangan berupa bonus dan pemberian saham (stock option atau stockgrant). Pemberian gaji dan tambahan kompensasi berupa bonus dapat memotivasi karyawan untuk terus meningkatkan kinerjanya.

2. Kesejahteraan

Berbagai program kesejahteraan karyawan yang ditawarkan organisasi sebagai bentuk pemberian reward atas presentasi kerja misalnya, dalam bentuk tunjangan (tunjangan jabatan, tunjangan ketenagakerjaan, tunjangan kesehatan, tunjangan pendidikan anak, tunjangan keluarga dan tunjangan hari tua) dan kesejahteraan rohani (rekreasi, liburan, paket ibadah dan sebagainya).

3. Pengembangan Karier

Pengembangan karir merupakan prospek kinerja dimasa yang akan datang. Pengembangan karir ini penting diberikan bagi karyawan yang memiliki prestasi kerja yang memuaskan agar nilai pegawai itu lebih tinggi sehingga mampu memberikan kinerja yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.

4. Penghargaan psikologis dan sosial

Penghargaan psikologis dan sosial lebih sulit diukur nilai finansialnya, namun nilai penghargaan ini penting bagi karyawan karena setiap karyawan merasa ingin diterima dan dihargai atas hasil kerjanya. Penghargaan psikologis adalah pengakuan atau apresiasi yang diberikan kepada seseorang atas kinerja, kontribusi, atau prestasi mereka. Bentuk penghargaan ini bisa berupa pujian, sanjungan, atau umpan balik positif yang memberikan rasa dihargai dan diakui. Sedangkan penghargaan sosial adalah dukungan, penerimaan, atau afiliasi sosial yang diberikan kepada seseorang dalam konteks interaksi sosial. Ini bisa berupa dukungan emosional, persahabatan, atau rasa termasuk dalam kelompok. 

Punishment

Menurut Fahmi (2017, p. 68) punishment adalah sanksi yang diterima oleh seorang karyawan karena ketidakmampuannya dalam mengerjakan atau melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang diperintahkan. Menurut Rivai dalam Bintoro dan Daryono (2017) jenis-jenis punishment dapat diuraikan seperti berikut:

https://www.kompasiana.com/ronisaputri6255
https://www.kompasiana.com/ronisaputri6255

a. Hukuman ringan, dengan jenis:

  • Teguran lisan kepada karyawan yang bersangkutan
  • Teguran tertulis
  • Pernyataan tidak puas secara tidak tertulis

b. Hukuman sedang, dengan jenis:

  • Penundaan kenaikan gaji yang sebelumnya telah direncanakan sebagaimana karyawan lainya
  • Penurunan gaji yang besaranya disesuai dengan peraturan Perusahaan
  • Penundaan kenaikan pangkat atau promosi

c. Hukuman berat, dengan jenis:

  • Penurunan pangkat atau demosi
  • Pembebasan dari jabatan
  • Pemberhentian kerja atas permintaan karyawan yang bersangkutan
  • Pemutusan hubungan kerja sebagai karyawan di Perusahaan

Dalam konteks dunia kerja, "punishment" biasanya mengacu pada tindakan atau konsekuensi yang diberikan kepada karyawan sebagai respon terhadap perilaku yang melanggar kebijakan perusahaan, norma-norma, atau standar perilaku yang ditetapkan. Ini bisa termasuk berbagai tindakan seperti peringatan, penurunan pangkat atau posisi, penangguhan, pemecatan, atau tindakan disipliner lainnya. Tujuan pemberian punishment adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang profesional, produktif, dan aman, serta untuk memperbaiki perilaku karyawan yang tidak diinginkan atau melanggar aturan. Namun, penting pemberian punishment harus dilakukan dengan adil dan sesuai prosedur yang dalam kebijakan perusahaan, serta memperhatikan hak-hak karyawan dan hukum ketenagakerjaan yang berlaku

Kinerja karyawan

kinerja mencakup pencapaian hasil kerja atau prestasi yang diperoleh oleh individu atau kelompok individu dalam menjalankan tugas-tugasnya di dalam organisasi dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, sedangkan kinerja karyawan adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara berencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan. Indikator kinerja karyawan dapat berupa:

a. Kualitas.

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

b. Kuantitas.

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

c. Ketepatan waktu.

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas.

d. Efektivitas.

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam sumber daya.

e. Kemandirian.

Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor

Kemudian, apakah reward dan punishment berhubungan dengan kinerja karyawan? Jawabannya, tentu saja. Dengan memahami hubungan yang kompleks antara reward, punishment, dan kinerja karyawan, pemimpin dan manajer dapat mengembangkan strategi manajemen kinerja yang efektif untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif, berkinerja tinggi, dan memotivasi. Pendekatan yang bijaksana dalam penggunaan reward dan punishment, serta penyesuaian dengan konteks organisasi dan karakteristik individu, dapat membantu meningkatkan kinerja dan kepuasan karyawan secara keseluruhan.

Referensi:

Fahmi, I. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.

Selvias, M. C., Utari, S. T., Nurlina, S., & Putri, A. M. (2021). Analisis Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia (Studi Pada ACE Hardware Indonesia). Jurnal Pendidikan Tambusai, 2, 3380.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun