Mohon tunggu...
Ronisa Putri
Ronisa Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Bandung

Student

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tantangan Organisasi: Melihat Pengaruh Reward dan Punishment Terhadap Kinerja Karyawan

3 Mei 2024   22:22 Diperbarui: 3 Mei 2024   22:33 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompasiana.com/ronisaputri6255

c. Hukuman berat, dengan jenis:

  • Penurunan pangkat atau demosi
  • Pembebasan dari jabatan
  • Pemberhentian kerja atas permintaan karyawan yang bersangkutan
  • Pemutusan hubungan kerja sebagai karyawan di Perusahaan

Dalam konteks dunia kerja, "punishment" biasanya mengacu pada tindakan atau konsekuensi yang diberikan kepada karyawan sebagai respon terhadap perilaku yang melanggar kebijakan perusahaan, norma-norma, atau standar perilaku yang ditetapkan. Ini bisa termasuk berbagai tindakan seperti peringatan, penurunan pangkat atau posisi, penangguhan, pemecatan, atau tindakan disipliner lainnya. Tujuan pemberian punishment adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang profesional, produktif, dan aman, serta untuk memperbaiki perilaku karyawan yang tidak diinginkan atau melanggar aturan. Namun, penting pemberian punishment harus dilakukan dengan adil dan sesuai prosedur yang dalam kebijakan perusahaan, serta memperhatikan hak-hak karyawan dan hukum ketenagakerjaan yang berlaku

Kinerja karyawan

kinerja mencakup pencapaian hasil kerja atau prestasi yang diperoleh oleh individu atau kelompok individu dalam menjalankan tugas-tugasnya di dalam organisasi dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, sedangkan kinerja karyawan adalah hasil dari proses pekerjaan tertentu secara berencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan. Indikator kinerja karyawan dapat berupa:

a. Kualitas.

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

b. Kuantitas.

Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

c. Ketepatan waktu.

Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas.

d. Efektivitas.

Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap unit dalam sumber daya.

e. Kemandirian.

Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi kerjanya komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor

Kemudian, apakah reward dan punishment berhubungan dengan kinerja karyawan? Jawabannya, tentu saja. Dengan memahami hubungan yang kompleks antara reward, punishment, dan kinerja karyawan, pemimpin dan manajer dapat mengembangkan strategi manajemen kinerja yang efektif untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif, berkinerja tinggi, dan memotivasi. Pendekatan yang bijaksana dalam penggunaan reward dan punishment, serta penyesuaian dengan konteks organisasi dan karakteristik individu, dapat membantu meningkatkan kinerja dan kepuasan karyawan secara keseluruhan.

Referensi:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun