Mohon tunggu...
Roni Patihan
Roni Patihan Mohon Tunggu... Guru - Alumni LIPIA Jakarta, pimpinan Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh, Sumatera Barat

Menyukai membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Inilah Lima Tips agar Bisa Memaafkan Kesalahan Orang Lain

14 Agustus 2024   19:47 Diperbarui: 14 Agustus 2024   21:31 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.istockphoto.com/id

Memaafkan kelasalahan orang yang pernah menyakiti kita, pernah berbuat kesalahan kepada kita, terkadang bukanlah perkara gampang untuk dilakukan. Kesalahan yang besar lama tertinggal dalam ingatan. Rasa sedih, sakit hati dan dendam karena pengkhianatan nyaris membuat kita larut dalam keputusasaan.

Akan tetapi penyesalan dan sakit hati itu jika terus dipendam akan menjadi dendam tak berkesudahan. Akan membuat hidup kita tidak lagi nyaman. Yang terbaik adalah memaafkan orang yang pernah berbuat jahat kepada kita, betapun sakitnya.

Dengan memaafkan kesalahan orang lain, hidup jadi lebih ringan dan tentram. Fikiran jadi lapang, dendampun hilang.

Berikut beberapa tips sederhana yang bisa kita lakukan, agar kita bisa memaafkan kesalahan orang yang pernah menyakiti dan berbuat salah terhadap kita.

Pertama, sadarilah bahwa setiap manusia secara fitrah pernah berbuat kesalahan

Itulah fitrah manusia. Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Setiap anak Adam adalah bersalah, dan sebaik-baiknya orang yang melakukan kesalahan adalah mereka yang mau bertaubat." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Jadi sejatinya tidak ada manusia yang bebas dari dosa dan kesalahan, termasuk diri kita sendiri. Maka adalah lebih bijak jika kita memaafkan kesalahan orang lain, karena boleh jadi kitapun juga ada berbuat kesalahan, baik kepada orang tersebut, maupun kepada orang lain.

Kedua, cobalah mengingat kebaikannya

Sumber: https://www.istockphoto.com/
Sumber: https://www.istockphoto.com/

Lupakanlah kesalahannya, ingatlah kebaikan yang pernah dia lakukan untuk diri kita atau keluarga kita. Jika orang yang berbuat salah itu adalah tetangga kita, barangkali ia pernah menyiram tanaman saat kita meninggalkan rumah. Jika ia sahabat kita di kantor atau sekolah, barangkali ia pernah meminjami kita uang beberapa agar kita keluar dari kesulitan yang kita hadapi.

Mengingat kebaikan oranglain akan membuat kita lega, akan membuat sakit hati dan dendam semakin berkurang. Dan akhirnya melupakan kesalahan yang pernah diperbuatnya.

Ketiga, menyadari keutamaan memberi maaf

Memberi maaf adalah salah satu sifat mulia. Pahalanya besar di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sepertimana firmanNya, "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Asy Syura: 40)

Memberi maaf adalah juga perintah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam, 

Barang siapa yang menahan marah padahal dia mampu untuk melampiaskannya, maka Allah Subhanahu wa Ta'ala akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia hingga (kemudian) Allah Subhanahu wa Ta'ala membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya. 

Keempat, sebelum tidur di malam hari, hilangkanlah sifat dengki dan dendam di dalam hati

Ini seperti kisah seorang sahabat yang dikabarkan Nabi bahwa ia adalah salah seorang ahli surga. Ketika ditanya amalannya, ia menjawab, 

Aku selalu berusaha memaafkan mereka yang menyakitiku baik sengaja maupun tidak sengaja serta menghilangkan rasa benci, iri dan dengki kepada semua orang.

Kelima, percayalah bahwa setiap kebaikan akan melahirkan kebaikan yang lain

Sumber: https://www.istockphoto.com/id
Sumber: https://www.istockphoto.com/id

Jangan berhenti untuk berbuat baik, karena setiap kebaikan akan berbalas kebaikan; baik di dunia ini maupun nanti di akhirat. Jika pernah berbuat baik kepada seseorang, namun orang tersebut tidak pernah membalasnya, bahkan malah melakukan sesuatu yang menyakiti kita, janganlah dipedulikan. Teruslah berbuat baik kepadanya.

Ini seperti kisah sahabat Abu Bakar Ash Shiddiq ketika ditegur Allah manakala bersumpah untuk tidak mau lagi membantu sepupunya, setelah terbukti sepupunya itu ikut menfitnah Aisyah putri kesayangannya berbuat zina yang tak pernah diperbuatnya.

Allah berfirman menegur Abu Bakar, 

"Janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kalian bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat, orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah. Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin Allah mengampuni kalian? Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An Nur: 22)

Abu Bakar menyadari kesalahannya dan mencabut sumpahnya, ia kemudian mengalirkan lagi bantuan yang dulu pernah diberikannya kepada sepupunya itu, meski begitu besar kesalahan yang diperbuatnya.

Jadi begitulah, siapa saja bisa berbuat salah kepada kita. Kitapun juga bisa melakukan kesalahan dan dosa. Akan tetapi kemuliaan adalah milik orang -- orang yang gemar memaafkan. Meski itu terkadang berat untuk dilakukan, tidak mudah untuk dijalani.

Mudah -- mudahan beberapa tips sederhana ini dapat membantu. Amin..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun