Mohon tunggu...
Roni Patihan
Roni Patihan Mohon Tunggu... Guru - Alumni LIPIA Jakarta, pimpinan Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh, Sumatera Barat

Menyukai membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tujuh Fakta Tentang Kelahiran Nabi yang Jarang Diketahui

25 September 2023   22:19 Diperbarui: 28 September 2023   20:01 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjdil Haram Makkah Al Mukarramah. Disinilah Rasulullah dilahirkan. Sumber: cnn.arabic.com

Rasulullah SAW adalah Nabi yang mulia, Nabi akhir zaman, yang kelahirannya telah dikabarkan oleh nabi dan rasul sebelumnya kepada umat mereka.

Adalah Nabi Ibrahim as, tak berapa lama setelah meninggalkan putranya Ismail dan ibunya Hajar  di lembah tandus tak berpenghuni yang disebut Bakkah (hari ini disebut Makkah) atas perintah Allah SWT, berdoa kepada Allah agar kelak diutus di lembah itu seorang Nabi yang menyeru kepada ayat - ayat Allah.

Al Qur'an merekam doa Nabi Ibrahim dalam surat Al Baqarah: 129:

"Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu dan mengajarkan Kitab dan Hikmah kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana." 

Allah mengabulkan doa Nabi Ibrahim ribuan tahun kemudian, di bulan Rabi'ul Awwal di tahun Gajah atau bertepatan dengan bulan April 571 Masehi, lahirlah seorang Nabi terakhir, yang kemudian diberi nama Muhammad. Ia tak berjumpa dengan ayahnya karena telah meninggal dunia enam bulan sebelum ia dilahirkan.

Beberapa sumber klasik terkait kelahiran Nabi mengungkap beberapa fakta dan kejadian unik, yang barangkali masih jarang kita ketahui. Fakta - fakta itu, semakin menguatkan keyakinan kita akan risalah dan nubuwat Rasulullah SAW.

Berikut saya rangkumkan beberapa fakta da kejadian berkaitan dengan kelahiran Rasulullah SAW, yang akhir - akhir ini ramai diperingati di beberapa negeri.

Fakta Pertama, para ahli sejarah tidak sepakat terkait tanggal kelahiran Nabi

Meski mereka sepakat tentang tempat, hari, bulan dan tahunnya. Para ahli sejarah sepakat bahwa Rasulullah dilahirkan pada hari Senin pada bulan Rabiul Awwal di tahun Gajah. Namun mereka berbeda pendapat tentang tanggal pastinya. Tentang kelahiran Nabi di hari Senin, beliau pernah sampaikan itu dalam salah satu haditsnya:

"Itu (hari Senin) adalah hari dimana aku dilahirkan, hari aku diutus, atau hari mulai diturunkannya wahyu." (HR. Muslim)

Ada yang berpendapat bahwa Nabi dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal. Ini adalah pendapat Ibnu Ishaq berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas ra. Pendapat inilah yang diyakini sebagian besar kaum Muslimin.

Ulama yang lain, Al Mas'udi, berpendapat bahwa Nabi sesungguhnya dilahirkan pada tanggal 8 Rabiul Awwal, 4 hari lebih awal dari pendapat yang diyakini selama ini.

Sementara Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury dalam kitabnya "Ar Rahiqul Makhtum" menulis, bahwa Nabi SAW dilahirkan pada tanggal 9 Rabiul Awwal. Penetapan tanggal itu berdasarkan penelitian secara astronomis.

Perbedaan pendapat ini disebabkan belum adanya sistem penanggalan pada masa itu. Sistem penanggalan Islam yang resmi, atau yang lebih dikenal dengan kalender Hijriyah, baru dilakukan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, beberapa tahun pasca meninggalnya Rasulullah SAW.

Fakta Kedua, Rasulullah dilahirkan pada tahun terjadinya penyerangan kota Makkah oleh tentara Abrahah dari Yaman

Ilustrasi penyerangan Ka'bah oleh tentara Abrahah. Sumber : alif.id
Ilustrasi penyerangan Ka'bah oleh tentara Abrahah. Sumber : alif.id

Tahun penyerangan ini dikenal dengan tahun Gajah. Itu karena diantara pasukan yang disiapkan Abrahah, ada seekor gajah yang dibawanya untuk menghancurkan Ka'bah.

Penyerangan itu dilatarbelakangi oleh kecemburuan dan dendam Abrahah terhadap pusat ibadah dan haji kaum Muslimin itu. Ia yang menjabat sebagai gubernur Abyssinia di Yaman, mencoba mengambil hati raja Negus yang beragama Nasrani, dengan membangun sebuah gereja yang megah dan mewah di Shan'a.

Gereja itu dibangun dengan batu pualam yang diambil dari bekas istana Ratu Saba', dan menghiasinya dengan emas dan perak. Ia hendak mengalihkan pusat ibadah orang - orang Arab ke gereja yang baru ia bangun itu.

Seorang suku Kinanah yang memiliki pertautan darah dengan Quraisy, karena merasa khawatir dengan rencana Abrahah itu, berangkat sendirian ke Shan'a dan menghancurkan gereja itu dalam waktu satu malam.

Dengan penuh amarah dan dendam, Abrahah segera menyiapkan pasukannya dalam jumlah besar dan bergerak cepat ke arah Utara, menuju kota Makkah. Dengan jumlah pasukan sebanyak itu, tidak ditemukan satu suku Arabpun yang berani tampil maju ke depan untuk menghadang gerakan pasukan Abrahah.

Penyerangan Abrahah yang bertujuan menghancurkan Ka'bah itu gagal dilakukan. Malah Abrahah sendiri dan pasukannya yang hancur lebur. Ia dan pasukannya diserang segerombolan burung yang membawa tiga buah batu dari tanah liat yang dibakar, dan melemparkannya ke pasukan Abrahah.

Al Qur'an surat Al Fil secara khusus menceritakan detail kisah kehancuran tentara Abrahah itu. Di ayat yang kelima surat Al Fil, Allah gambarkan keadaan mereka:

"Sehingga Dia menjadikan mereka seperti daun - daun yang dimakan (ulat)." 

Karena belum memiliki sistem penanggalan, orang - orang Arab kuno biasa menandai peristiwa - peristiwa penting sebagai pengingat peristiwa atau kejadian yang lain. Misalnya mereka katakan, bahwa si fulan lahir atau wafat saat terjadinya peristiwa ini.

Karena Rasulullah lahir pada tahun dimana terjadinya penyerangan Abrahah yang gagal ke kota Makkah dengan tentara gajahnya, maka orang - orang Arab menautkan kelahiran Rasulullah dengan kejadian itu. Maka dikatakanlah bahwa Rasulullah lahir di tahun Gajah.

Fakta Ketiga, keluarnya cahaya yang menyinari istana di negeri Syam

Palestina merupakan salah satu negeri Syam hari ini. Sumber : riauone.com
Palestina merupakan salah satu negeri Syam hari ini. Sumber : riauone.com

Ini seperti yang diterangkan dalam sebuah hadits dari Al 'Irbath bin Sariyah:

"Ibunda Rasulullah ketika melahirkan beliau, dia melihat cahaya yang menyinari istana negeri Syam." (HR. Adz Dzahabi)

Barangkali yang dimaksud di sini adalah melihat melalui mimpi Ibu Rasulullah SAW. Itu karena jauhnya jarak antara kota Makkah dan negeri Syam, yang tidak memungkinkan secara akal sehat, di zaman itu, penduduk kota Makkah melihat secara langsung cahaya yang menyinari istana di negeri Syam.

Negeri Syam hari ini terpecah menjadi empat negara Islam yaitu; Palestina, Lebanon, Yordania dan Suriah.

Penyebutan secara spesifik negeri Syam dalam mimpi Ibunda Rasulullah, bukan negeri yang lain, menunjukkan bahwa suatu masa nanti umat Islam akan menaklukkan negeri Syam, dan Islam akan menjadi agama yang kokoh dan kuat di sana.

Sebab pada masa itu, pada saat Nabi dilahirkan, Syam dikusai oleh kekaisaran Romawi, dan baru dikusai sepenuhnya oleh kaum Muslimin pada masa pemerintahan Umar bin Khattab.

Fakta Keempat, nama Muhammad diberikan oleh kakeknya, Abdul Muthallib

Muhammad, jika menelurusi akar katanya, maka kita akan menemukan bahwa kata itu merupakan isim maf'ul dari kata "hamdun" yang berarti pujian. Sedang Muhammad sendiri berarti orang yang terpuji.

Namun nama Muhammad belum dikenal masyarakat Arab di masa itu. Belum pernah seorangpun memiliki nama itu sebelumnya. Kebiasaan masyarakat Arab adalah menamai anak keturunan mereka dengan nama nenek moyang mereka.

Abdul Muthallib tentu tidak asal memberi nama cucu kesayangannya itu begitu saja, tanpa ada maksud dan tujuannya.

Itu bermula dari perjalanan Abdul Muthalib menuju negeri Syam bersama tiga orang rekannya untuk suatu keperluan dagang. Di perjalanan, mereka bertemu dengan seorang rahib (pendeta), yang mengabarkan kepada mereka bahwa kelak akan muncul seorang Nabi dari kota Makkah yang bernama Muhammad.

Setelah kejadian itu, Abdul Muthalib beserta tiga rekannya bertekad bila nanti lahir bayi laki-laki sepulang mereka dari Syam, mereka akan memberi nama Muhammad. Allah menakdirkan bahwa bayi laki-laki yang pertama kali lahir di antara mereka berempat adalah cucu Abdul Muthalib sendiri.

Maka tanpa ragu Abdul Muthalib pun memberi nama cucu tercintanya itu dengan Muhammad.

Ketika ditanya oleh masyarakatnya, mengapa Abdul Muthallib tidak memberi nama anak itu dengan nama nenek moyang mereka, Abdul Muthallib menjawab, "Aku ingin agar Allah memujinya di langit, dan ia dipuji makhluk-makhluk-Nya di bumi."

Allah mengabulkan harapan Abdul Muthallib. Cucunya itu, Muhammad SAW, kelak diangkat menjadi Nabi dan Rasul terakhir, sedang namanya terus saja mendapatkan pujian makhluk yang ada di bumi, juga makhluk - makhluk langit.

Fakta Kelima, Rasulullah diasuh oleh Halimah di perkampungan Bani Sa'ad di luar kota Makkah. 

Salah satu penampakan rumah suku pedalaman Arab yang terbuat dari susunan bebatuan. Sumber : bangka.tribunnews.com
Salah satu penampakan rumah suku pedalaman Arab yang terbuat dari susunan bebatuan. Sumber : bangka.tribunnews.com

Sudah menjadi tradisi di masa itu, bahwa setiap anak yang lahir di kota Makkah, maka pengasuhannya diserahkan kepada suku - suku pedalaman yang hidup secara tradisional dan tinggal secara nomaden di gurun - gurun, di luar kota Makkah.

Tradisi ini lahir bukan tanpa alasan.

Masyarakat perkotaan adalah tempat lahir dan berkembangnya sifat - sifat buruk yang merusak mental seorang anak. Bahasa mereka sudah terkontaminasi dengan bahasa peziarah lain yang lalu lalang setiap tahun ke kota Makkah.

Kehidupan masyarakat Makkah yang sebagian besarnya berprofesi sebagai pedagang adalah sumber kecurangan dan sikap culas. Kota adalah sarangnya penyakit yang berbahaya.

Sedang masyarakat Arab pedalaman adalah masyarakat yang masih mempraktekkan dengan sangat ketat kebiasaan kuno nenek moyang mereka. Hidup mereka banyak bergantung pada alam, yang membuat mereka memelihara sifat - sifat baik, saling membantu dengan yang lain.

Bahasa mereka masih asli, tidak ada satu bahasa asingpun yang mempengaruhi kemurniaan bahasa mereka. Udara di gurun sangat sejuk dan alami. Makanan mereka bersumber dari alam, sehingga lebih sehat dan bersih.

Lagipula kehidupan gurun yang keras sangat penting bagi seorang anak untuk melatih sifat keberanian dan menghilangkan rasa takut.

Rasulullah diasuh oleh Halimah sampai umurnya mencapai enam tahun. Pernah ketika umur Nabi mencapai dua tahun, Halimah menyerahkannya kembali kepada ibunya, akan tetapi Halimah membujuk Aminah, Ibunda Rasulullah, untuk membiarkan putranya itu terus bersamanya. Aminahpun mengabulkannya.

Fakta Keenam, saat Rasulullah lahir, istana Kisra Persia berguncang, 14 pilar istananya roboh

Ini disebutkan Imam Ath Thabari dalam kitabnya "Tarikhul Umam wa Al Muluk" bahwa pada malam saat Rasulullah dilahirkan, terjadilah beberapa kejadian diantaranya terguncangnya istana Kisra di Persia (sekarang Iran) dan merobohkan 14 pilarnya.

Bahkan Raja Persia Anusshirwan telah bermimpi hal sama dalam tidurnya. Ia merasa takut dengan mimpinya itu, apalagi setelah ia membaca surat dari pembantunya yang mengabarkan bahwa api abadi sesembahan kaum Majusi telah padam, tidak bisa lagi dinyalakan.

Ia mengumpulkan gubernur dan mentri - mentrinya di istananya, bemaksud memberi tahu mereka tentang mimpinya itu dan meminta mereka menafsirkannya.

Ia diberitahu bahwa maksud dari robohnya 14 pilar itu adalah bahwa kekuasaan Persia tinggal 14 Kisra (raja) lagi. Setelah itu kekuasan kerajaan Persia akan musnah untuk selama - lamanya. Anusshirwan mengira bahwa 14 Kisra itu berarti masih lama, ia tidak perlu khawatir.

Barangkali memang sudah ditakdirkan, dalam kurun waktu 4 tahun saja, sudah 10 Kisra silih berganti berkuasa di kerajaan Persia. Akhirnya nanti kekuasaan Persia berakhir untuk selama - lamanya di masa Khalifah Umar bin Khattab.

Fakta Ketujuh, bintang Ahmad muncul untuk pertama kalinya di langit Madinah

Sejarawan Islam Ibnu Hisyam meriwayatkan, pada malam kelahiran Nabi, seorang Yahudi Madinah memanjat ke tempat yang tinggi, lalu berteriak "Hai kaum Yahudi...Hai kaum Yahudi!".

Teriakan itu membuat orang - orang berkumpul seketika dan bertanya apa yang terjadi. Dia kemudian berkata, "Pada malam ini, telah muncul bintang Ahmad yang dia  (Nabi terakhir) lahir dengannya."

Dalam kitab Yahudi memang disebutkan bahwa seorang Nabi terakhir akan muncul dan tanda kemunculannya adalah nampaknya bintang Ahmad di langit.

Sedang keberadaan Yahudi di Madinah adalah dalam rangka menunggu kehadiran Nabi terakhir itu, yang mereka harapkan berasal dari keturunan mereka, Nabi Ishaq as. Dan Madinah diyakini sebagai tempat hijrahnya Sang Nabi terakhir itu.

Di luar dugaan mereka, meski sang Nabi terakhir mereka pastikan telah muncul, dengan mengamati tanda - tanda kedatangannya berdasarkan keterangan dari kitab suci mereka, mereka tidak dapat mempercayainya. Itu karena Nabi terakhir itu berasal dari anak keturanan Nabi Ibrahim yang lain, dari keturunan Ismail, yang tidak mereka akui.

Justru mereka malah dengki dan dendam kepada sang Nabi terakhir, yang sudah lama mereka tunggu - tunggu itu.

Itulah beberapa fakta dan kejadian yang mengiringi lahirnya Baginda Rasulullah SAW. Sebenarnya banyak lagi peristiwa lainnya, di luar dari yang sudah disebutkan. Akan tetapi sebagian ulama tidak bersepakat akan keshahihan periwayatannya. Oleh karenanya tidak disebutkan di sini.

Semua fakta - fakta ini dan kejadian - kejadian menakjubkan ini, menunjukkan kepada kita betapa mulia dan agungnya Rasulullah SAW. Dengan demikian semakin menambah keyakinan kita untuk mengamalkan ajaran dan risalahnya.

Semoga kita layak mendapatkan syafaat dari Beliau nanti, disaat semua amal dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Amin ya Rabbal 'Alamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun