Mohon tunggu...
Roni Patihan
Roni Patihan Mohon Tunggu... Guru - Alumni LIPIA Jakarta, pimpinan Insan Cendekia Boarding School (ICBS) Payakumbuh, Sumatera Barat

Menyukai membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tujuh Fakta Tentang Kelahiran Nabi yang Jarang Diketahui

25 September 2023   22:19 Diperbarui: 28 September 2023   20:01 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang berpendapat bahwa Nabi dilahirkan pada tanggal 12 Rabiul Awwal. Ini adalah pendapat Ibnu Ishaq berdasarkan riwayat dari Ibnu Abbas ra. Pendapat inilah yang diyakini sebagian besar kaum Muslimin.

Ulama yang lain, Al Mas'udi, berpendapat bahwa Nabi sesungguhnya dilahirkan pada tanggal 8 Rabiul Awwal, 4 hari lebih awal dari pendapat yang diyakini selama ini.

Sementara Syaikh Shafiyurrahman Al Mubarakfury dalam kitabnya "Ar Rahiqul Makhtum" menulis, bahwa Nabi SAW dilahirkan pada tanggal 9 Rabiul Awwal. Penetapan tanggal itu berdasarkan penelitian secara astronomis.

Perbedaan pendapat ini disebabkan belum adanya sistem penanggalan pada masa itu. Sistem penanggalan Islam yang resmi, atau yang lebih dikenal dengan kalender Hijriyah, baru dilakukan pada masa pemerintahan Umar bin Khattab, beberapa tahun pasca meninggalnya Rasulullah SAW.

Fakta Kedua, Rasulullah dilahirkan pada tahun terjadinya penyerangan kota Makkah oleh tentara Abrahah dari Yaman

Ilustrasi penyerangan Ka'bah oleh tentara Abrahah. Sumber : alif.id
Ilustrasi penyerangan Ka'bah oleh tentara Abrahah. Sumber : alif.id

Tahun penyerangan ini dikenal dengan tahun Gajah. Itu karena diantara pasukan yang disiapkan Abrahah, ada seekor gajah yang dibawanya untuk menghancurkan Ka'bah.

Penyerangan itu dilatarbelakangi oleh kecemburuan dan dendam Abrahah terhadap pusat ibadah dan haji kaum Muslimin itu. Ia yang menjabat sebagai gubernur Abyssinia di Yaman, mencoba mengambil hati raja Negus yang beragama Nasrani, dengan membangun sebuah gereja yang megah dan mewah di Shan'a.

Gereja itu dibangun dengan batu pualam yang diambil dari bekas istana Ratu Saba', dan menghiasinya dengan emas dan perak. Ia hendak mengalihkan pusat ibadah orang - orang Arab ke gereja yang baru ia bangun itu.

Seorang suku Kinanah yang memiliki pertautan darah dengan Quraisy, karena merasa khawatir dengan rencana Abrahah itu, berangkat sendirian ke Shan'a dan menghancurkan gereja itu dalam waktu satu malam.

Dengan penuh amarah dan dendam, Abrahah segera menyiapkan pasukannya dalam jumlah besar dan bergerak cepat ke arah Utara, menuju kota Makkah. Dengan jumlah pasukan sebanyak itu, tidak ditemukan satu suku Arabpun yang berani tampil maju ke depan untuk menghadang gerakan pasukan Abrahah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun