Mohon tunggu...
Roni Kurniawan
Roni Kurniawan Mohon Tunggu... -

menyukai sebuah senyuman

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Untukmu, Muslimah

7 Januari 2015   23:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:36 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamu'alaikum...

Mau sharing-sharing nih,,

tapi maaf kalau kali ini saya sharing mengenai wanita

wanita yang seperti apa?

wanita yang belum berjilbab maupun wanita yang merasa sudah berjilbab namun masih belum syar'i dalam pemakaiannya tersebut.

sebenarnya saya agak canggung ketika saya akan menuliskan ini

namun apalah daya seseorang seperti saya ini dihadapkan dengan kondisi yang dimana sangat mendukung saya untuk meng-share-kan hal ini.

langsung saja pada isinya ya..

Bismillahirrahmanirrahim..

Teman-teman pasti pernah mendengar atau membaca tentang hadist berikut ini:

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, yang dimana Rasulullah SAW bersabda:

“Ada dua golongan ahli neraka yang belum pernah aku (Nabi Muhammad SAW) melihatnya, yaitu; kaum lelaki yang memegang cemeti seperti ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukul orang lain, dan wanita–wanita yang berpakaian tetapi mereka (sebenarnya) bertelanjang (pakaian tiada menutup aurat kepala dan badan sebagaimana yang diperintahkan oleh agama), yang berjalan melagak menggoyangkan bahu, kepala mereka seperti bonggol unta yang condong. Mereka tidak boleh masuk syurga, bahkan tidak boleh menghirup baunya, padahal bau syurga itu sebenarnya dapat dihirup dari jarak yang cukup jauh.” (Hadits riwayat Muslim)

setiap muslim pastinya harus mengetahui batasan auratnya, tidak hanya wanita, namun juga para pria. Tuntutan menutup aurat ini tidak boleh dipandang ringan. Ancaman dan balasan Allah SWT terhadap mereka yang tidak melaksanakan atau tidak memperdulikan tuntutan menutup aurat itu adalah sangat keras. Mereka yang melakukan pendurhakaan terhadap perintahNya itu tidak akan masuk syurga, bahkan bau syurga pun tidak dapat dihirup olehnya.

Naudzubillah …

teman-teman juga tentunya pernah membaca ayat Al-Quran pada Surat An-Nur yang bermakna seperti ini:

“Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya menjaga pandangan mereka (daripada memandang yang haram) dan memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka....." (An-Nur:31)


Dalam ayat tersebut telah jelas bahwa Allah SWTmemerintahkan kaum perempuan menutup aurat dan perintah ini adalah wajib. Maksudnya wajib bagi wanita Islam yang beriman untuk menutup auratnya. Allah memanggil dengan panggilan spesialNya yaitu "perempuan-perempuan yang beriman", jadi ini merupakan panggilan bagi hambanya yang spesial yang dimana beriman kepadaNya dan melakukan perintahNya.
Seperti yang teman-teman telah ketahui bahwa aurat dari seorang wanita itu adalah seluruh tubuhnya melainkan kedua telapak tangan dan wajah mereka.

Mau kan menjadi bagian dari wanita yang mendapatkan panggilan spesial itu?? hehe

Terus, Mungkin teman-teman juga sering mendengar dari mereka yang belum berjilbab kalau mereka itu menunggu hidayah dulu untuk berjilbab. pernah dengar itu kan?
Nah, hal yang saya akan tanyakan balik adalah, apa benar hidayahNya itu belum pernah diturunkan? dari sekiat ayat-ayatNya pun apa benar tak ada satu pun hidayah yang melekat padanya? dari orang-orang terdekat yang pernah mengingatkan ataupun menasehati itu apa benar tak ada hidayah yang Allah berikat melalui orang tersebut? apa benar begitu? atau hati kita yang tak mau menerimanya? hati kita yang masih tertutup akan hal itu?
orang yang ditanyain gitu pasti bakalan senyum-senyum.. hehe

Lalu, teman-teman juga pasti pernah membaca Al-Quran Surat Al-Araaf ayat 26 yang bermakna seperti ini:

“Wahai anak-anak Adam! Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu (bahan-bahan untuk) pakaian menutup ‘aurat kamu, dan pakaian perhiasan; dan pakaian yang berupa taqwa itulah yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah dari tanda-tanda (limpah kurnia) Allah (dan rahmatNya kepada hamba-hambaNya) supaya mereka mengenangnya (dan bersyukur)”


Ayat tersebut telah menjelaskan bahwa Allah itu telah memberi kita bahan pakaian yang akan digunakan untuk menutup aurat ataupun dijadikan perhiasan, dan ini merupakan tanda-tanda dari karunia Allah untuk hambaNya yang dimana jika mereka mengabaikannya maka mereka akan termasuk orang yang tidak mempunyai rasa bersyukur.
Selain itu, dari menutup aurat pun akan banyak kebaikan dan faedah yang didapatkan oleh kita. Islam itu tidak meng-syariatkan sesuatu hal melainkan untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia itu sendiri.
Salah satu faedahnya itu sendiri adalah dengan menutup aurat dengan syar'i sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran adalah dapat membuat kita terlihat sebagai sosok yang baiak-baik (dibarengi dengan perubahan akhlak yang baik) sehingga mereka yang memiliki niat untuk mengganggu akan sungkan untuk mengganggu kita. Lalu, secara tidak langsung juga dengan menutup aurat secara syar'i, kita akan terhindar dari fitnah, atau bahkan kita akan terhindar dari pandangan-pandangan jahat yang mengundang kemaksiatan.
Oleh karena itu, kewajiban menutup aurat merupakan suatu nikmat dari Allah SWT yang wajib kita syukuri dengan cara melaksanakan kewajiban yang di kehendakiNya secara ikhlas lillahita'ala..

Sekarang ini sebagian besar kaum wanita menyangka jika tidak memakai jilbab itu “hanyalah” dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan.

Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya: “Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.”

Sebagaimana kita ketahui, memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum wajib dalam syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur ayat 31 tadi. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji mereka.

Oke lah kalau dulu mungkin teman-teman yang belum melaksanakan kewajibannya itu merasa belum tau akan hal ini, namun insyaallah dengan tulisan ini akan sedikit memberi teman-teman info dan mengingatkan teman-teman akan hal ini.
jadi udah ngga ada alasan lagi "karena belum tau" ya? hehe...

Teman teman juga pasti sering mendengar peribahasa "Nila Setitik, Rusak Susu Sebelanga". Dalam hal ini juga sangat disanyangkan jika semua kewajiban kita terhadap Allah itu telah dilaksanakan semua, namun dalam hal menutup aurat ini yang juga merupakan kewajiban kepada Allah belum dilaksanakan, maka tidak hanya salah satu amalan saja yang akan ternodai, namun bisa jadi semua itu akan ternodai.

Di dalam surat Al A’raaf ayat 147 juga Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab, yang berbunyi, “Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”
Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas ini, maka terhapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji mereka.

Naudzubillah..

Bentar dulu, tulisan saya belum selesai, jadi jangan bosan dulu ya? hehe

Lanjut ya...

Dosa dari seorang wanita itu juga sebenarnya tidak hanya akan merugikan dirinya karena dosa yang telah diperbuatnya, namun juga akan membawa 4 laki-laki bersamanya karena hal itu.
Membawa seperti apa yang dimaksud disini?
Oke akan saya share-kan lagi ilmu yang saya pernah dapatkan dari ustad dan dari teman-teman saya yang lebih tau tentang hal ini,

jadi, seorang wanita itu nantinya akan membawa 4 orang laki-laki bersamanya untuk masuk ke dalam syurga atau pun masuk ke dalam neraka.
jika wanita itu berstatus "anak", maka dia akan membawa ayah serta saudara laki-lakinya (jika ada)
jika wanita itu berstatus "istri", maka dia akan membawa suami serta anak laki-lakinya (jika ada).
jadi tugas untuk menghindarkan anggota keluarga dari bahaya api neraka itu sebenarnya bukan hanya tugas seorang laki-laki, namun wanita pun memiliki peranan dalam hal itu.

jadi gimana? masih mau menunggu hidayah?? hehe...

Hayu atuh kita sama-sama berbubah menjadi lebih baik,,

Wallahu 'alam Bishawab..
Semoga ini Bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun