Sektor yang terasa dampak psikologisnya berkaitan dengan pemutusan kerja dibeberapa perusahaan dan pembatasan baik sosial maupun ekonomi membuat sebagian besar masyarakat khawatir akan masa depan mereka.
Berbarengan dengan akan adanya momen idul fitri yang sebelumnya diharapkan akan mendongkrak daya beli masyarakat menjadi sebuah ironi kelesuan perekonomian.
Pikiran positif menjadi penawar ketika kita menghadapi pandemi corona selama WFH. Mengingat WFH kita dituntut beraktifitas didalam rumah baik pekerjaan, sekolah maupun kuliah. Semua dilakukan secara daring dan ini membuat sebagian orang bosan dengan aktifitas yang monoton.
Apalagi budaya orang indonesia yang selalu bergerak entah itu ke mall sekedar cari makan atau nonton bioskop, jalan-jalan keluar kota untuk refreshing atau hanya sekedar ngopi bersama teman-teman untuk menghilangkan kejenuhan.
Oleh karena itu pikiran positif mutlak harus kita jaga itu semata-mata dalam rangka kita ikhtiar dan tawakkal . Karena kita manusia punya batasan jenuh yang harus di netralisir agar hidup kita produktif dan terus bermanfaat terutama untuk diri kita sendiri lalu orang sekitar kita. Berikut cara membangun pikiran positif di tengah pandemi :
Berprasangka BaikÂ
Ditengah pandemi saat ini kita harus selalu melihat kebaikan – kebaikan yang terjadi di diri kita. Meski hanya persoalan kecil tapi dampaknya sangat membentuk suasana nyaman di pikiran kita. Misalnya kita dijanjikan usaha bersama oleh teman kita sebelum masa WFH, ternyata teman kita membatalkan nya dikarenakan kondisi pandemi saat ini belum kunjung usai. Hindari rasa kesal dan kecewa karena membuat pikiran kita negatif. Kita harus berprasangka baik dengan teman kita karena memang kondisi yang tidak memungkinkan.
Terus bersyukur
Sebagian orang seringkali membandingkan dirinya dengan orang lain yang hidupnya terlihat lebih bahagia. Hal bisa membuatnya iri, dengki, rendah diri, dan pikirannya menjadi kalut.
Oleh sebab itu, biasakan untuk bersyukur agar pikiran tetap positif dan hidup terasa lebih berarti. Anda dapat mensyukuri apa pun yang telah Anda miliki, baik keluarga, teman, pekerjaan, ataupun hal-hal lain yang membuat Anda bahagia. Apalagi kondisi saat ini ketika pandemi misalnya Tidak mendapati WFH justru diri kita mendapati bagian karyawan yang terkena dampak pengurangan karyawan. Kita bersabar dan terus bersyukur setidaknya kita mempunyai tabungan yang terkumpul pada saat kerja atau teman yang selalu setia membatu memotivasi pada saat kita membutuhkannya.
Terus kembangkan optimisme