Mohon tunggu...
Roni
Roni Mohon Tunggu... -

hanya ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Bakso Ayam Pak Gepeng

8 Januari 2013   14:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:22 900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bakso Ayam Pak Gepeng

Kenikmatan menyantap makanan memang tergantung dari individu masing-masing. Lidah orang memang berbeda-beda. Entah itu hanya berupa makanan sederhana atau mewah, asal enak pasti nempel di hati. Bagaimana dengan bakso? Apanya yang mau dibeda-bedakan?

Diapit gedung-gedung perkantoran di tengah-tengah kota, Suparno sudah tiga belas tahun berjualan bakso disitu. Warungnya memang sederhana. Tak ada yang berubah sejak ia pertama kali mangkal di situ. Beratapkan terpal dan tempat duduk sederhana layaknya warung-warung pinggir jalan, Suparno menempati kapling seluas 4 x 1,5 meter yang notabene adalah trotoar.

Bakso Suparno memang beda. Anda tak akan menemukan bakso sapi di sini. Ayam adalah bahan utama pembuatan bakso ini. Sebenarnya Suparno sudah berjualan selama dua puluh empat tahun. Sebelas tahun Suparno menjajakan baksonya dengan berkeliling. Sisanya selama tiga belas tahun ia memilih untuk mangkal di depan toko buku Gramedia di Jl. Sudirman. Letaknya yang strategis membuat bakso Suparno banyak dilirik penikmat bakso.

"Dari dulu saya tetap pakai daging ayam. Saya ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan bakso lain yang kebanyakan pakai daging sapi. Harga daging ayam kan juga lebih murah daripada daging sapi," jelas Suparno ditemui di warungnya (28/11). Menurut Suparno, pembuatan bakso ayam ini terbilang sulit. "Saya kan harus mbeteti sendiri biar ngirit pengeluaran juga. Jadi ya agak lama juga pengerjaannya," ujarnya.

Menu yang ditawarkan tidak sesederhana warungnya. Dengan harga Rp 5.000,00 kita akan mendapatkan lima gelindingan bakso ayam, suwir-suwiran ayam, serta rempelo ati atau telur lengkap dengan mie kuning dan kuah bakso yang top markotop. Mau ditambah ceker juga bisa. Mau yang biasa tanpa telur dan rempelo ati? Kita hanya perlu merogoh kocek Rp 4.000,00 saja.

Bakso ayam ini bisa jadi alternatif makan siang karyawan-karyawan kantor sekitar. "Jam makan siang pasti ramai. Karyawan kantor itu banyak. Kadang-kadang saya kewalahan juga sering dapat pesenan nganter ke kantornya langsung. Kalau pesan juga banyak satu kantor itu bisa pesen dua puluh mangkuk. Padahal kantornya ya banyak di sini," terangnya sedikit serius.

Pelanggan bakso ayam ini memang tersebar dari semua kalangan, dari anak-anak sampai orang tua. Penggemar bakso yang punya penyakit kolesterol dan gula juga kebanyakan datang ke warung bakso Suparno. "Saya juga nggak ngerti. Orang-orang yang kebanyakan kena penyakit itu datang ke sini. Katanya kalau makan bakso ayam ini lebih aman daripada makan bakso yang pakai daging sapi," jelasnya lebih lanjut.

Salah satu pengunjung yang berkesempatan saya wawancaraimengatakan bahwa ia sering mengajak anak-anaknya makan di tempat Suparno. Menurutnya bakso Suparno lebih lembut dibandingkan dengan bakso yang lainnya. Untuk anak-anak pun dapat dicerna lebih mudah.

Untuk Anda yang ingin mencoba bakso dengan cita rasa ayam, bisa datang langsung ke depan toko buku Gramedia di Jl. Jendral Sudirman. Bakso Pak Gepeng dipilih Suparno menjadi nama warung baksonya. Alasan mengapa ia memilih nama ini, Suparno tak tahu. "Hanya untuk samaran aja. Apalah arti sebuah nama, yang penting kan rasanya mantap!" imbuhnya dengan bercanda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun