Mohon tunggu...
RONI EWWEK
RONI EWWEK Mohon Tunggu... Lainnya - Pengangguran Sejati

Asli anak petani desa, ingin merajut mimpi untuk perdamaian bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa KKN Kolaboratif ke 3 Kelompok 29: Mengenal Profil dan Potensi Desa Kesilir Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember

31 Juli 2024   14:53 Diperbarui: 31 Juli 2024   14:57 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Kesilir, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, menjadi lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas. Kelompok 29 yang terdiri dari mahasiswa UIN Khas, Universitas Jember (Unej), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Universitas dr. Soebandi (UDS), Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh), Universitas Islam Jember (UIJ), dan Universitas PGRI Jember (Unipar) berkomitmen untuk mengenal lebih dalam potensi desa tersebut, terutama dalam bidang pertanian.

Desa Kesilir dikenal dengan potensi agrarisnya, salah satu yang terbesar adalah pertanian tembakau, padi dan tamanan sayur-sayuran. Uniknya banyak petani di desa ini yang mengandalkan singkong sebagai komoditas tambahan. Singkong merupakan tanaman minoritas di antara tanaman utama lainnya seperti tembakau, jagung, dan gobes.  Melalui program KKN, mahasiswa bekerja sama dengan petani lokal untuk meningkatkan produktivitas dan Inovasi Singkong. Para mahasiswa merangkai berbagai kegiatan, seperti pelatihan teknis, penyuluhan pertanian, dan pengenalan teknologi pertanian terbaru.

Pada wawancara tersebut, seorang petani singkong, Bapak Ahmad, menjelaskan bahwa singkong merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan dan memiliki permintaan pasar yang stabil. "Singkong ini bisa diolah menjadi berbagai produk, seperti keripik singkong dan tepung tapioka. Kami berharap dengan adanya mahasiswa KKN, kami dapat belajar lebih banyak tentang teknik pertanian modern dan pemasaran produk kami," ujarnya.

Mahasiswa KKN juga berupaya memberikan pelatihan kepada petani tentang cara pengolahan singkong yang lebih efektif dan efisien. "Kami ingin membantu petani mengoptimalkan hasil panen mereka dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, Agar bisa menghasilkan inovasi baru dari tanaman singkong" kata Arifah Ambami salah satu mahasiswa dari Universitas dr. Soebandi.

Selain dari pengoptimalan Kualitas Pertanian Tebu mahasiswa juga mencari inovasi berbeda dari berbagai macam makanan yang banyak di hasilkan dari singkong "Kami juga akan mencoba menginovasikan daun singkong menjadi kripik singkong yang enak dan sehat" Tutur Oktaviana Mahasiswa pertanian Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur.

Kegiatan KKN Kolaboratif ini tidak hanya bertujuan untuk mengenal potensi desa, tetapi juga untuk menjalin hubungan yang baik antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Dengan semangat kolaborasi, diharapkan hasil dari program ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi Desa Kesilir dan meningkatkan kesejahteraan para petani singkong di sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun