Banyaknya kasus kasus negara yang tidak sewajar menjadi sorotan publik. Sehingga jika negara terus begini apa yang akan terjadi kedepannya. Korupsi, kolusi, hukum dan agama dijadikan kelabu yang kotor dalam politik negeri. Cikal bakalnya adalah pendidikan yang mengedepankan kuantitas.
Hal inilah yang diangkat penulis menjadi UGD ( Universitas Gawat Darurat). Polemik ini sebanar tidak pernah selesai dalam mencetak generasi bangsa kedepannya. Realitanya yang dikedepankan pendidikan bangsa adalah perubutan nomer 1 dengan cara apapun dan bagaimana pun sehingga pendidikan tak lagi seutuhnya berpendidikan. Hal ini kontras dengan cara berpolitik para politikus tanpa rasa malu untuk merebut kekuasaan.
Sehingga jangan heran jika generasi bangsa dipenuhi populasi korupsi serta kekotoran dalam memimpin kekuasaan. Hal ini terjadi karena tak semua yang berprestasi memiliki hati, tak semuanya nomer satu selalu sempurna dan yang menjadi kekhawatiran Eko Prasetyo dalam bukunya bergeraklah mahasiswa. Mahasiswa taklagi ditakuti pikiran radikalnya dalam bertindak namun nyatanya yang ditakuti ketika namanya terpampang besar malah menjadi koruptor berbaju Oren.
Maka demikian eksistensi harus beserta hati nurani bukan bersama setan yang merajai. Semangat teman teman mahasiswa tindakan kalian masa depan bangsa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H