Beberapa hari terakhir pemberitaan media dunia tentang foto dan video penyelamatan seorang anak bernama Omran Daqneesh akibat ledakan bom yang dijatuhkan di kota Aleppo, Suriah. Ada sekitar lebih dari 12 media Internasional yang memberitakan tentang ini diantaranya The Times, The Guardian, CNN dan The National.
Foto dan video Omran Daqneesh menjadi viral di seluruh dunia yang menggambarkan bagaimana anak-anak yang masih berusia lima tahun harus menjadi korban dari dari perang yang tak berkesudahaan. Namun, dunia seolah membisu termasuk Amerika dan  Rusia yang sama-sama melakukan  serangan baik kepada ISIS maupun mereka yang dianggap pemberontak oleh rezim Presiden Suriah, Basyar al-Assad.
Tidak ada respon apapun yang disampaikan kedua negara ini terhadap peristiwa tersebut. Dalam serangan tersebut yang terjadi Rabu malam, yang mejadi korban tewas adalah anak-anak sebanyak lima orang. Anak-anak yang tidak berdosa dan tidak tau apa salah mereka harus meregang nyawa akibat serangan yang dilancarkan kedua negara ini, Amerika dan  Rusia di Suriah.
Omran Daqneesh yang kini dapat kembali ke pelukan orang tuanya membuat kita terhenyak, bagaiamana sorang anak-anak yang begitu polosnya mendapat serangan udara tepat di rumahnya. Dalam video yang sudah tersebar di media Youtube.com, Â Omran terlihat trauma dan linglung akibat tertimpa reruntuhan rumahnya.
Sekali lagi, Foto Omran Daqneesh yang diduk diam sendirian di dalam mobil ambulans setelah berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumahnya akibat serangan udara itu membuat kita terhenyak. Tergambar jelas bahwa anak ini duduk dalam kedaan penuh debu dan duduk terdiam tanpa alas kaki dengan wajah lugu polos. Dia memakai kaos dan celana pendek.
Terlihat juga darah yang masih mengalir di kening sebelah kirinya. Dia sempat mengusap darah di keningnya itu dengan tangan kiri lalu berusaha mengusap tangganya ke tempat duduknya. Omran  begitu kuat, dia tidak menangis akan tetapi tatapan matanya kosong.
Ironi Aylan Kurdi dan Omran Daqneesh.
Perang yang tak berkesudahan ini telah memakan banyak korban jiwa. Selain peristiwa tentang Omran Daqneesh, kita juga tentu tak lupa dengan pengungsi Suriah, Aylan Kurdi. Seorang bocah berusia balita yang tewas akibat perahu yang dia tumpangi tenggelam bersama dengan pengungsi lain.
Kedua anak yang tidak berdosa ini dan ratusan ribu orang lainnya yang tewas karena perang seharusnya membuat dunia malu, khususnya Amerika dan  Rusia. Dua negara yang katanya berjuang mendamaikan dunia tapi apa? Dunia semakin berdarah karena mereka.
Sampai kapan perang di timur tengah ini akan berakhir? Sampai kapan dunia seolah membisu akan perang ini? Dunia seolah tak mempunyai nilai-nilai humanismenya lagi, semakin tak manusiawi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H