: suatu malam di sebuah bangku taman
selagi kau sibuk mengingat-ingat
kugenggam jari-jarimu yang dingin
juga kubaca urat-urat hijau di pipimu
mencari alamat tempat puisiku pulang
katamu, "kita terus kehilangan usia
tapi aku terus mencintaimu
dan masih terus begitu"
kini, waktu telah mati dihisap cemas
setelah tahun-tahun panjang
pada kita oleh ingatan
telah dikembalikan hal-hal romantis
untuk dikenang
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!