Mohon tunggu...
R_82
R_82 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Adalah seseorang yang hidup, menghidupi dan di hidupkan OlehNya. Begitupun dengan kematian dan semua diantaranya. tanpa terkecuali.

Bukan sesiapa yang mencari apa dibalik mengapa dan bagaimana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Jika Anakkmu Cucunya PKI

28 November 2018   22:06 Diperbarui: 28 November 2018   22:13 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi diambil dari: pixabay.com

Andai saja mereka tau, tuduhan PKI kepada keluargaku adalah fitnah, HOAX, bohong belaka. Andai saja mereka mengenal kami dari kami langsung, bukan dari orang lain yang dengan sengaja menyebarkan berita bohong tersebut. Andai saja mereka merasakan apa yang kami rasakan. Tentu mereka tidak akan berkata seperti tadi.

Aku bergegas memeluk dan menggendong anakku. Pergi meninggalkan mereka, dengan harapan tidak akan pernah bertemu lagi. Hingga kapanpun, dalam mimpi sekalipun.

Anakku belum mengerti apa yang kurasakan, dia juga belum mengerti apa yang baru saja terjadi. Aku berharap dan berdoa, kelak tuduhan, fitnah dan berita bohong itu dipahami semuanya, bahwa itu semua hanyalah strategi lawan politik, strategi yang ampuh, telak seperti yang aku rasakan sekarang.

Dalam keterpurukan seperti ini, aku selalu ingat perkataan ayahku. Dia selalu berkata dengan tenang.

"Biarkan saja, Karena dibalik fitnah itu ada berkah. Kita harus tetap berdiri kokoh. Karena diantara penghinaan itu ada kemuliaan yang harus kita jaga dan kita pertahankan. Seperti pohon, semakin besar maka semakin banyak angin yang menerjang".

Sesampainya di rumah, kegelisahan yang kurasakan lenyap dengan seketika. Karena kembali tingkah anakku membuatku tersenyum. Anakku adalah anugrah titipan Tuhan. Dia adalah salah satu dari sekian hal yang aku syukuri.

***

cerita ini hanyalah fiktif belaka, mohon maaf jika ada kesamaan tokoh dan jalan cerita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun