Lama tak terdengar
Dengkur yang teratur
Sunyi dalam hening
Hangat dan cerahnya pagi hari
Disana ada ketakutan
Resah
Gelisah
Amarah
Benci
Caci maki
Degup jantung bersahutan
Hiasi malam panjang
Temani teriknya siang
Bersama dalam kecewa tak terkira
Janji manis
Hilang dalam terang
Visi misi
Sirna sekejap mata
Parlemen
Pejabat
Birokrat
Penguasa
Pelindung
Pembina
Pengayom
Penjajah
Hukum
Keadilan
Nurani
Museum
Kemewahan itu berdampingan dengan kumuh
Kemegahan itu bertetangga dengan miskin
Hedonisme
Rakus
boros
Bobrok
Atas nama fasilitas
Legalisasi perampokan
Sebagai wakil
Sebagai pengemban amanat rakyat
Pemeras darah dan keringat rakyat
Syair pelembut licik
Sajak pewarna jahat
Lagu penawar curang
Irama pengiring tipu daya
Ketimpangan
Kesenjangan
Ketidakadilah
Lumrah dan tak asing lagi
Namun
Aku masih meyakini
Disana masih ada si wakil
Yang berani terpuruk dengan kejujurannya
Dan aku masih meyakini
Esok atau lusa dia akan bangkit
Menjadi pelopor
Pion
Ikhwal
Menjadi wakil yang aspiratif
Dan kursi yang mahal itu
Pasangi saja roda
Karena itu hanya untuk orang cacat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H