[caption id="attachment_144479" align="aligncenter" width="550" caption="Sumber gambar (http://mbahwo.com/)"][/caption] Mengerang Mengejang Merintih kesakitan Hasrat Birahi Nafsu Gairah bergelora Ranumnya puncak gunung Putihnya tepi pantai Aroma hutan menggoda Perdaya akal Jajahi naluri Campakkan nurani Demi sebuah kepuasan Terpasung dolar Terbelenggu rupiah Dipenjara rakus Haus kepuasan duniawi Perkosa alam Nodai hutan perawan Kotori sucinya embun pagi Kepulkan asap pencemaran Ibu pertiwi menjadi korban Terkapar dalam tandusnya ladang ilalang Merintih ditengah hutan tak berpohon lagi Teriak disekitar lembah gersang Sungai dekil alirkan limbah Bocah kecil ratapi pencemaran Takut kekeringan melanda Cemas bandang di musim hujan Sebait sajak pada penjarahan Lantunan syair pada perambahan Ayat ayat legalisasi pengerukan ladang emas "Akankah kita hanya diam saja?" Kibarkan saja bendera itu ditengah hutan gundul Naikkan sang merah putih diatas tanah yang tercemar Agar kita semua tahu Ini milik kita bersama Yang harus kita jaga kelestariannya Ketika bendera itu berkibar diatas pohon kering Biarkan para penjarah dari bumi sendiri itu mengerti Malu akan kebiadabannya Memperkosa alamnya sendiri. Ketika sang merah putih itu tertiup angin Diatas tanah gersang yang tercemari Biarkan si rakus dari bangsa sendiri itu memahami Inilah alam yang mengandung bencana dimasa yang akan datang
***O***
[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="http://lintasbatas.grou.ps/"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H