Mohon tunggu...
R_82
R_82 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Adalah seseorang yang hidup, menghidupi dan di hidupkan OlehNya. Begitupun dengan kematian dan semua diantaranya. tanpa terkecuali.

Bukan sesiapa yang mencari apa dibalik mengapa dan bagaimana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sakit Maag? Jangan Takut Berpuasa!

27 Juli 2011   09:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:20 1333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="648" caption="Gambar Ilustrasi maag (http://fc02.deviantart.net/)"][/caption]

Secara umum maag adalah penyakit gangguan pada lambung. Maag memang berupa gejala penyakit yang menyerang lambung dikarenakan terjadi luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut (wikipedia).

Adapun tahapan pada sakit maag antara lain sebagai berikut :

·Maag ringan

Masih tergolong tahap ringan dimana biasanya setiap orang sudah berada di tahap ini, jika dilakukan pemeriksaan akan terlihat asam lambung berlebih di bagian dinding lambung.

·Maag sedang

Maag pada tahap ini sudah menyebabkan nyeri, sakit dan mual yang menyakitkan.

·Maag kronis

Maag kronis adalah maag yang sudah parah intensitasnya di bandingkan maag biasa.

·Kanker lambung

Kanker lambung terjadi akibat mikroorganisme yang merugikan, yaitu Helycobacter pylori (wikipedia).

Gejala yang khas pada penderita maag adalah gangguan pada lambung dengan rasa mual, mulas, perih dan kembung dalam bahasa kedokteran dikenal dengan istilah dispepsia. Selanjutnya dispensia ini memiliki dua kategori, karena ada dispensia organik dan dispensia funsional.

Pertama, dispensia organik. Pemahaman sederhana tentang dispensia organik , adalah adanya kelaianan fungsi lambung. hal tersebut diindikasikan sebagai batu empedu, kerusakan usus 12 jari, radang dan  tumor pada lambung.  Kesemuanya itu bisa diketahui dengan serangkaian proses  yang merujuk pada adanya infeksi kuman Helicobacter pylori dan adanya gangguan di saluran empedu atau pankreas.

Penyebab dari dispensia organik dipengaruh dari cara mengkonsumsi obat obatan yang berbahaya, sehingga bisa mengganggu atau merusak saluran pencernaan. Selain itu jika mengidap penyakit diabetes atau penyakit gula juga akan memperparah keadaan tersebut.

Kedua, dispensia Fungsional. Adalah berupa gangguan pada lambung akibat adanya ketidak normalan pergerakan usus (Motilitas) dengan saluran pencernaan bagian atas (esofagus, lambung dan usus halus bagian atas). Beberapa penyebabnya adalah, karena cara mengunyah yang salah atau terbiasa makan sambil berbicara, sehinga banyak memasukan udara kedalam lambung. Selain itu gangguan ini bisa juga diakibatkan oleh orang yang biasa menelan makanan tanpa mengunyannya (dikunyah sebentar dan langsung ditelan saja/makannya belum cukup halus). (Wikipedia)

Disisi lain, merokok, mengkonsumsi alkohol, kafein (kopi) serta meminum minuman yang sudah di karbonasi, serta minuman bersoda dan makanan yang berminyak akan berpengaruh signifikan terhadap kerusakan lambung. Sehingga gejala maag akan dengan cepat sekali terasa oleh orang yang biasa melakukan kebiasan tersebut.

Dari kedua dispensia diatas, untuk dispensia organik memang tidak dianjurkan berpuasa. Terutama bagi yang telah mendapat gejala gejala sangat vatal. Seperti pucat, berat badan turun, muntah darah dan/atau buang air besar hitam, tidak bisa menelan, dan mereka yang terkena dispepsia pertama kali pada usia di atas 45 tahun.

Sementara itu untuk penderita dispensia funsional. Justru berpuasa bisa menyembuhkan, karena cara penyembuhan awal yang paling baik untuk penderita dispensia atau yang akrab disebut maag ini adalah keteraturan makan. Selain  itu menkonsumsi makanan dan minuman yang bisa merusak lambung serta aktivitas merokok bisa dikurangi selam berpuasa.

Menurut penelitian yang dilakukan Dr. Ari Fahrial Syam, ketua bidang advokasi pengurus besar Perhimpunan Dokter Spesialis penyakit Dalam Indonesia. menyatakan bahwa. dalam minggu pertama minggu pertama puasa, biasanya akan mengalami peningkatan asam lambung setelah siang hari dan kadang-kadang keadaan ini menimbulkan rasa perih. Tetapi, penelitian menunjukkan kondisi ini akan stabil setelah minggu kedua dan naik turun asam lambung akan kembali normal dalam satu minggu berpuasa secara teratur (http://obatmaagmanjur.blogspot.com/).

Kodisi asam lambung normal tersebut, bisa disebutkan sebagai keadaan normal dan terbebas dari penyakit maag atau dispensia fungsional. Dengan kata lain, puasa menyembuhkan sakit maag. Hal ini tentu tidak akan berangsur lama jika puasanya bocor atau mengalam ketidak teraturan dalam makan (saat sahur dan berbuka).

***

Dari ulasan diatas, pengalam pribadi saya adalah berhubungan dengan keadaan keluaga. Dimana ibu saya yang sering sekali merasa ada gangguan pada lambungnya atau maag. Sehingga Promag adalah obat yang sangat akrab dengan saya, karena sering sekali membelikan obat itu dari warung yang ada di samping rumah.

Pada saat puasa, beberapa hari pada puasa pertama memang ibu saya masih mengkonsumsi obat tersebut pada saat sahur dan berbuka. Selanjutnya obat maag tidak pernah dikonsumsi oleh ibu saya.  Obat tersebut biasanya tetap utuh berada  di bawah meja televisi yang biasa digunakan keluarga kami untuk menyimpan obat-obatan.

Dalam hal ini saya bisa membuktikan bahwa ternyata, puasa justru menyembuhkan sakit maag, bukan sebaliknya, sehingga bagi penderita maag  jangan takut untuk berpuasa. Dengan pengecualian utuk penderita maag dalam jenis dispensia organik yang parah (maag kronis dan  kanker lambung) yang berupa kerusakan pada lambung, dengan tanda muntah darah dan buang air berwarna hitam.

Selain dari pola makan yang teratur. Biasanya pada bulan puasa memang lebih terjaga kesehatan makanan yang dikonsusmi. Sebagai contoh untuk menghindari rasa mual dan mulas di siang hari, maka kami menghindari mengkonsumsi meminum kopi saat sahur, selain itu makanan yang terlalu pedas juga sering dihindari, karena bisanya akan mengakibatkan rasa haus di siang hari.

Selanjutnya disaat berbuka, sebagai sunnah kami juga bisa mengkonsumsi makanan yang manis. Selain mendapat, pahala kebiasan tersebut juga menyehatkan. Sehingga pada pada saat bulan Ramadhan, kesehatan kami biasanya lebih terjaga.

Mungkin itulah salah satu berkah yang kami terima di bulan Ramadhan. Walaupun sangat disayangkan, setelah lebaran kebiasaan tidak bagus dalam keteraturan dan kesehatan mengkonsumsi makanan akan terualang kembali.

Semoga bulan Ramadhan ini tidak akan terulang seperti tahun-tahun  sebelumnya. Sehingga kebiasaan baik di bulan Ramadhan, akan selalu di praktekkan pada bulan-bulan berikutnya. Amiin

***O***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun