Mohon tunggu...
R_82
R_82 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Adalah seseorang yang hidup, menghidupi dan di hidupkan OlehNya. Begitupun dengan kematian dan semua diantaranya. tanpa terkecuali.

Bukan sesiapa yang mencari apa dibalik mengapa dan bagaimana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pesan-pesan Perdamaian dari Putri Pelangi

24 Mei 2011   01:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:18 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_110046" align="aligncenter" width="648" caption="Ilustrasi Putri pelangi pembawa pesan perdamaian (google)"][/caption]

Negeri Aksara adalah Negeri dimana para penghuninya mengkonsumsi kata-kata sebagai sarapan, makan siang dan makan malamnya. OIeh karena itu para petani produktif sekali dalam memproduksi. Karena itu adalah salah satu titah sang raja Adil sebagai pemimpin negeri Aksara, yang selalu menyerukan kemakmuran negeri Aksara dengan memproduksi kata-kata yang berkualitas.

Kata-kata yang di produksi para petani memang beragam. Berwarna warni, beraneka aroma bahkan yang berwarna lusuh dan beraroma busuk pun banyak terdapat. Semuanya memang hasil karya para petani dengan kerasi yang dilahirkan dari daya kreatifitasnya masing-masing. Semua sama di mata sang Raja Adil. Karena semua memiliki pasaran dan penikmat yang beragam.

Selain menanami perkebunannya sendiri, para petani juga gemar membantu para petani lain. Dengan menyirami perkebunan temannya. Dari sanalah terciptanya kerukunan dan rasa kebersamaan para petani itu ada. Hingga terciptalah suasana yang sangat harmonis diantara para penghuni negeri Aksara.

Petani di negeri Aksara terkadang memiliki keunikan. Disana terdapat juga petani palsu yang menanami perkebunannya dengan tanaman berbahaya. Tanaman itu beraroma tajam. Terkadang tumbuh menjadi tanaman yang bisa melukai siapapun yang berkunjung ke perkebunannya. Sesekali perkebunan itu menumbuhkan serangan hama yang mewabah, hingga memicu pertikaian diantara penghuni negeri Aksara. Dan lebih diperparah lagi dengan para petani palsu yang gemar menyirami perkebunan petani lainnya dengan racun yang bisa menumbuhkan tanaman itu menjadi tanaman palsu. Hingga beberapa perkebungan menjadi tidak nyaman lagi. Karena tanaman diperkebunnya terdapat tanaman yang bisa melukai.

Beruntunglah ada sang Raja Adil, yang selalu memantau kehidupan penghuni seluruh negeri. Hingga kekisruhan terkadang bisa di antisipasi dengan seketika. Namun sang Raja Adil adalah manusia sempurna. Karenanya memiliki banyak kesalahan dan kelemahan. Itulah kesempurnaan manusia. Karena bukan manusia seutuhnya jika tidak pernah melakukan kesalahan. Bukan Manusia pula jika akan selalu berada dalam kesalahan.

Maka dari itu, terkadang sang raja lalai dan lupa akan keberadaanya yang sangat penting. Sehingga beberapa pertikaian luput dari pantauan dan tak dapat dihindari lagi. Beberapa bom meledak dengan sempurna. Ditengah pertikaian kali ini pun sang Raja Adil belum terlihat mengamankan penghuni negeri Aksara.

****

Suatu ketika, terjadi peperangan yang sangat dahsyat di negeri Kata. Peperangan itu terjadi karena ada petani kata yang menyatakan kepalsuan dan racun berbahaya dari petani lain. Hingga para petani kata yang merasa tersentuh dan dirugikan itu merasa marah. Karna merek kata yang di produksi jadi tercemar, dan kurang digemari lagi keberadaanya.

Maka dari itu, ketika ada petani yang menyinggung komunitas petani lain, tentu saja menimbulkan kekisruhan yang sangat. Hingga beraneka ragam petani berkumpul dalam pembicaraan dan perdebatan yang panjang. Bahkan ada beberapa petani yang lupa menyiram tanamannya sendiri. Mungkin lupa? Atau tak peduli lagi? Karena banyak warga yang kencing dan meludah disana. Sehingga bisa dikatakan tanamannya sudah di sirami. Hal seperti itu memang bisa dianggap wajar, karna ludah dan air kencing adalah kotoran. Biasanya kotoran memang dipakai untuk pupuk penyubur tanaman.

Kekisruhan semakin parah. Ketika ada petani palsu yang dengan sengaja menebar benih-benih kebencian di perkebunan petani yang sedang dirajang kegundahan. Petani palsu itu mnyirami bibit perseteruan yang menjadikan tumbuh tanaman tanaman berbau busuk yang menyebabkan sakitnya beberapa petani. Ulah petani palsu itu kemudian di tambah lagi dengan membuat perkebunan dan menanam tanaman jebakan. Sehingga siapapun yang memasuki perkebunan itu bisa terkena racun. Karna tanamannya berwarna sangat cerah dan mencolok. Memancing siapapun untuk menyentuhnya. Ketika disentuh tanaman itu mulai menebar racun.

Berikutnya, para petani makin menumbuhkan kekuatan. Dengan bergabung dalam komunitas petani sakit hati. Sementara itu petani yang lain juga bergabung dalam kelompok petani Nyentrik. Anggotanya terdiri dari para petani kaya dan petani kelas kakap. Meraka kini saling menghimpun kekuatan untuk membuktikan kekuatan masing-masing. Beragam rencana pertahanan dan penyerangan mulai menjadi diskusi diantara mereka untuk saling menggempur lawannya.

Beberapa petani yang tidak tergabung dari keduanya mencemooh, dan beberapa petani lain terlihat menutup telinga karena ketakutan. Entah apa yang akan terjadi? Namun sudah dipastikan sebuah kerusakan akibat perang akan dirasakan. Karena jelas dan pasti dari peperangan itu, siapapun dan pihak manapun yang menang, pasti akan menyisakan kerusakan.

****

Satu hari kemudian. Ditengah kesibukan para petani yang tengah bersiap melancarkan aksinya. Terdengar suara petir menyambar dengan cahaya kilat yang sangat terang berkelebatan. Awan hitam mulai mengumpul terlihat menyelimuti langit yang semula cerah. Beberapa saat kemudian Hujan yang besar turun. Membasahi semua penghuni negeri Aksara.

Hujan semakin lebat. Kesibukan petani memanen tanaman tak bisa dilakukan. Benih-benih yang telah ditanam pun hilang ditelan banjir bandang. Hujan itu semakin besar, kecemasan seluruh penghuni negeri mulai terlihat. Ketika banjir semakin meluap. Teriakan meminta tolong terdengar dimana mana. Anak kecil menjerit. Perempuan tua menangis meratapi rumahnya yang ambruk. Sementara itu yang lainnya terlihat menggigil sambil berlindung di balik pepohonan yang besar. Karena rumahnya telah terseret banjir bandang. Ini adalah bencana terbesar dalam sejarah negeri Aksara.

Hari menjelang malam. Diantara teriakan dan tangis penghuni negeri Aksara. Tiba tiba hujan berhenti seketika. Langit dalam sekejap telihat bercahaya, terang benderang. Pelangi indah itu kemudian terlihat dengan sangat jelas. Semua penghuni negeri melihat ke atas. Teriak dan tangis mereka langsung berhenti. Kini mereka menyaksikan bersama. Pemandangan yang sangat indah itu.

Dalam keheningan mereka yang menyaksikan pemandangan indah itu, terdengar suara yang menggema. Suara itu dari atas langit yang terdengar diseluruh penjuru negeri.

“Wahai para penghuni negeri. Ketahuilah! Bahwa hujan besar itu adalah tangisan para penghuni negeri di atas awan. Kami sedih meihat kalian yang bermusuhan karna perbedaan. Kami sengaja menutupi negeri kalian dengan awan hitam. Supaya bisa menyaksikan keindahan dari indahnya perbedaan itu. Karena ketika awan hitam itu kami singkirkan, kami akan memperlihatkan pelangi yang indah untuk kalian saksikan. Ketahuilah! Bahwa pelagi itu indah karena warnanya yang berbeda.”

Setelah suara dari langit hilang, pelangi itu beberapa saat masih terlihat sangat indah. Penghuni negeri Aksara masih terkesima dengan semua yang disaksikannya. Mereka memantung melihat ke atas langit. Hingga dengan perlahan pelangi itu terlihat samar. Dan kemudian menghilang. Langit kembali gelap gulita. Karna hari sudah malam. Matahari telah beranjak untuk menyinari negeri yang lain.

Tanpa mereka sadari, ketika hujan itu berhenti. Keadaan di negerinya pun telah berubah seperti semula. Rumah yang hilang terseret banjir bandang kini telah berada di tempatnya yang semula. Semua berada pada tempatnya seperti sedia kala. Tak ada yang berubah. Para penghuni negeri Aksara kini menuju ke tempatnya masing masing, untuk beristirahat.

Besoknya matahari terlihat cerah menyinari. Para petani kemudian melakukan aktifitasnya seperti biasa. Namun kini tidak ada lagi yang melihat perbedaan dengan kebencian. Karena mereka menyadari perbedaan itu indah. Seperti pelangi yang tidak akan indah jika warnanya sama. Perbedaan memang indah.

Diantara para penghuni ngeri Aksara. Tidak ada yang membicarakan kejadian hari sebelumnya. Karna pesan dari langit itu adalah pesan yang dimilikinya masing masing. Semua telah ada dalam jiwanya masing-masing. Dan semua telah memahaminya dengan pasti. Bahwa perbedaan itu indah.

****O****

NB:

“…adalah manusia sempurna. Karenanya memiliki banyak kesalahan dan kelemahan

Adalah kutipan dari tulisan Odi Slahudin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun