Mohon tunggu...
R_82
R_82 Mohon Tunggu... Wiraswasta - Adalah seseorang yang hidup, menghidupi dan di hidupkan OlehNya. Begitupun dengan kematian dan semua diantaranya. tanpa terkecuali.

Bukan sesiapa yang mencari apa dibalik mengapa dan bagaimana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Trik Menarik Gadis Pujaan "Obrolan di Warung Gado-gado Desa Rangkat"

1 April 2011   22:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:12 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="alignleft" width="368" caption="ilustrasi penjual gado gado/google"][/caption] Berkali kali aku bertanya namun tak pernah mendapat jawaban. Omku yang satu ini dulunya memang ngetop sekali. Katanya sih begitu! Aku juga baru tau akhir akhir ini. Begitu pun seperti yang dikatakan penjual gado-gado ini tempo hari, bahwa semasa sekolahnya di Sekolah Rakyat, omku memang menjadi pujaan semua murid perempuan saat itu. Aku gak bisa bayangin, bagaimana ya gadis gadis jaman dulu kalo mau PDKT sama laki laki idaman hatinya. Aku sering tersenyum sendiri kalo mendengar cerita si ibu tukang Gado-gado ini. Karena ternyata dia juga ngefans sama omku. Hmmm! luar biasa. Kali ini barulah omku mau bercerita, ternyata ada triknya juga kenapa dia bisa sehebat itu. Setidaknya pada masa kejayaannya dulu. Karena setelah dia memilih sorang gadis sebagai istrinya, omku ini ternyata sangat setia padanya, yang kini menjadi ibu dari anak anaknya. menurutnya ada 3 Trik mendapatkan perhatian istimewa dari gadis sehingga walaupun wajah kita pas pasan bisa aja di gemari dan selalu dinantikan oleh mereka "perempuan yang kau taksir" begitulah si om berbicara sambil melirikan matanya ke arah penjual Gado-gado. Omku kemudian terkekeh karena melihatku mengangkat jari di bibir pertanda menghentikan pembicaraan itu.Kebetulan pada saat itu yang berjaga jualan Gado-gadonya adalah anakny. Hmmm cantik memang. "begini. Pertama, Buatlah perempuan itu seperti layang-layang..." "maksudnya?" "Hus tunggu dulu jangan memotong! Biar jelas" Omku terehenti bicaranya. Dia sepertinya sedikit cemberut karena konsentrasinya sedikit buyar oleh pertanyaanku yang memotong pembicaraanya. Dia kemudian mengatur nafas sambil mengumpulkan kata kata yang akan diungkapkannya. "Maksudnya sebagai layang layang adalah harus menarik ulur, seperti bermain layang layang. Jadi! jika ada yang kamu sukai, maka ganggulah dia, goda dia dan buat dia merasa ada perhatian darimu. Walupun bisa jadi dia merasa jengkel. Lakukan itu secara intent dan harus setiap kali kamu bertemu melakukannya. Nah! jika dia sudah merasakan itu dan memberi respon,contohnya dia marah atau justru balik menggodamu atau membalas sikap usilmu dengan keusilannya, maka stop segera. Dan langsung berubah total, sehingga dia akan merasa kehilangan. Nah disana baru kamu harus hadir dengan suasana yang baru yang harus dngan sebaik baiknya menarik simpati darinya. dan ubahlah sikap serta penampilanmu sehingga dia akan merasa terkesan." "Wah! Aku sih sering kayak gitu om, tapi sampai sekarang gak dapat juga tuh, kenapa ya?" "Om juga tau kamu sering gangguin Uleng Tepu, Youli chang, Iin Aiy-aiya dll di Kompasiana, tapi salahnya kamu itu gak di tindak lanjuti. Akhirnya mereka juga bosen sendiri kan?" "Haha ternyata si Om menyimak juga ya perkembangan anak muda" "Iya dong, aku masalah beginian gak bakalan kalah sama anak bau kencur kaya kamu hehe. Nah berikutnya yang kedua. Jadikan Gadis yang kau incar itu seperti akuariam. Caranya kamu perhatikan dia terus, contoh tuh sama tukang Gado-gado ini, Buat dia Ge er dengan kau lihat terus. Pasti nanti dia akan merasa kamu memperhatikan dia. Nah! saat dia sadar kamu memperhatikan dia berikan dia sebuah senyuman. Mesti di ingat inilah yang menjadi kuncinya. Karena jika dia melihatmu cemberut maka dia akan merasa kamu memperhatikan kejelekannya, tapi kalu kamu memberinya senyuman maka pasti dia akan membalas, dan Om yakin besok dia akan berdandan saat menunggu kedatanganmu kesini. Percayalah, Kebanyakan perempuan itu suka di puji, meskipun tidak semuanya, yang pasti mereka sedikitnya suka itu, asal kamu jangan terlalu lebay memujinya." "Wah kalo ini baru nih om belum pernah aku coba tuh,jadi penasaran nih finalnya apa? yang ketiga itu om" "Nah, yang ketiga, Jadikan Wanita itu menjadi tong sampah..." "Wah ada ada aja nih hahahha yang bener aja om" "Tunggu dulu jangan menyela sebelum beres. Begini maksudnya, jadikan wanita sebagai tong sampah artinya kita harus menarik perhatian padanya dngan selalu curhat atau mengeluh apapun padanya. Nah artinya kita kalo ada sesuatu yang pribadi dan sangat penting mintalah pendapat dan saran darinya. Nah saat itu pasti dia akan mrasa bahwa kamu memiliki kepercayaan bahwa kamu mempercayanya. Sudah fitrahnya manusia selalu bangga kalo bisa dipercaya, termasuk perempuan juga. Maka saat itulah kamu bisa menunjukkan sikap sikap pribadimu yang baik juga tentunya untuk mnarik perhatian dia. Tapi perlu dicatat kamu tidak boleh mengumbar atau melakukan trik ini dan juga semua trik diatas kepada banyak perempuan. Semua Trik ini harus dilakukan pada satu orang saja." "lho kenapa om?" "Karena kalo trik ini dilakukan kepada dua perempuan apalagi mereka saling tau tentang sikapmu itu, otomatis semuanya akan bias. Dan justru mereka akan menilai itu adalah sikap negatifmu. Artinya kamu akan dinilai sebagai BOKASA atau Bogoh Kasasaha. hehe" "hmmm! bener juga si om nih. Trus emang dulu Om dapetin tante juga karena om melakukan Trik ini" "Bukan dong! Enak saja" "Lho! Maksudnya? Artinya trik ini bohongan dong. Wah gimana nih si om" "Bukan bohongan. Justru Trik ini di lakukan tantemu makanya bisa dapetin om" "Hahahaha. Tua-tua begini masih bisa narsis juga nih si om" Dan mereka pun melanjutkan obrolannya sambil menyantap Gado-gado dengan bercanda tawa.Ditemani penjualnya yang sesekali di goda si keponakan itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun