Di tengah pandemi kita harus bersiap untuk kematian, sebuah ending cerita indah kita di dunia. Bukan rahasia lagi kalau saat ini kita dihadapkan dengan yang namanya "Mati" sebuah kata yang membuat bulu kuduk merinding.
Covid-19 membuat manusia satu persatu tumbang, tersungkur dalam lingkaran kematian. Kalau tidak terpapar virus, maka kelaparan yang menyebabkan raga kita harus rapuh di kehidupan saat ini. Maka siap tidak siap kita harus siap, lalu bisa jadi kita salah satu diantara mereka yang kembali pada sang pencipta lebih cepat.
Adakah kalian sedikit merenung dan bertanya pada diri sendiri,
"Dalam keadaan apa aku akan mati?"
Bisa sedang dalam keadaan bermaksiat, berbuat kerusakan, berbuat kehinaan atau berbuat kejahatan di saat itulah kita mati. Atau sebaliknya mati dalam keadaan yang baik, jiwa yang tenang dan hati yang lapang sering disebut dengan kata-kata Husnul Khatimah.
Secara bahasa husnul khotimah memiliki arti sebuah akhir yang baik, lalu bagaimana jiwa kita selama hidup di dunia untuk memiliki akhir yang baik apa yang harus dilakukan?
Bertakwa, pertama kualitas kita harus menjadi hamba yang bertakwa. Mentaati semua yang diwajibkan dan menjauhi semua yang dilarang. Berat rintangannya, tidak mudah untuk melakukan hal ini tapi bagi seseorang yang memiliki tekad yang kuat hal ini adalah mudah karena sudah terbiasa.
Kebaikan, ketika sudah meniti jalan takwa maka jiwanya tergerak untuk berbuat baik, pada semua mahluk hidup entah itu binatang, tumbuhan dan juga manusia di masa pandemi ini ladang beramal baik sangat terbuka. Bila mereka mengincar kematian yang Husnul Khatimah maka mereka berlomba untuk saling membantu terhadap sesama.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Hasyr ayat 18.
Setelah tahu apa itu Husnul Khatimah dan bagaimana cara kita mendapatkan hal itu! Masihkah kita berbuat hal yang berbau maksiat?
Berita kriminal di masa pandemi semakin meningkat, banyak sekali saat ini manusia yang berbuat kejahatan. Bulan ramadhan yang seharusnya nafsu dapat ditekan malah terlihat menggelora, tak salah kalau manusia ini mahluk yang susah untuk dinasehati.
Terkadang hatinya beku, selalu menolak hal yang baik walau ia tahu itu adalah kebaikan. Tapi selalu saja mencari pembenaran atas apa yang ia lakukan. Terlalu banyak alasan untuk merubah hidupnya dari jalan kegelapan menuju jalan yang lurus.
Ditengah pandemi kematian akan menjadi sangat akrab, berita kematian selalu menghiasi layar kaca. Masihkan kita ragu bahwa kematian saat ini terasa lebih dekat?
Padahal kita semua tahu manusia itu tidak abadi baik itu tua, muda bahkan bayi sekalipun bisa merasakannya. Lalu masih berfikir kita akan hidup 1000 tahun lagi? "Ngimpi".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H