Wabah corona membuat semua orang kini semakin menjaga jarak, bila tetap harus keluar rumah harus waspada terhadap virus yang selalu bergentayangan di luar rumah. Terkadang untuk pasien sendiri tidak menampakkan gejala-gejala karena imun tubuhnya kuat.
Tentu saja sebagai manusia yang punya rasa takut, virus ini memberikan sugesti bahwa kematian bisa saja menimpa diri kita kalau lebih banyak berkerumun dengan banyak orang. Semua orang berusaha meredam virus  ini termasuk juga pemerintah negara, tapi bagaimana kalau di tengah pandemi ini agan harus menikah?
Kita semua tahu kalau bukan perwira polisi dan rela di copot jabatannya, melakukan pesta pernikahan ditengah pandemi sangat-sangat dilarang. Kalau hanya untuk menikahnya saja silahkan tapi tidak mengundang keramaian, tentu saja ini akan menyusahkan bagi banyak masyarakat yang sudah terlanjur menyebar undangan ketika pandemi ini belum meluas.
Cara mengatasinya agar orang tidak berkerumun tentu saja konsep-konsep pernikahan yang kreatif pun bermunculan, ada yang menikah dengan memakai jas hujan walau di nilai terlalu lebay tapi sah-sah saja yang penting tujuannya adalah sahnya sebuah pernikahan.
Nikah, memang seharusnya di ketahui orang banyak walau sederhana tapi tidak diam-diam, tapi di tengah wabah begini ketika pak polisi selalu siap sweeping masyarakat yang melakukan pesta pernikahan maka konsep pesta pernikahan dengan drive thru merupakan pilihan yang terbaik.
Hal ini telah dilakukan di Malaysia ketika pasangan yang berbahagia itu mengadakan resepsi dengan sistem drive thru.
Sistemnya hampir sama dengan kita membeli makanan cepat saji dengan layanan drive thru pada umumnya, namun ketika hendak bersalaman tamu tetap di atas kendaraannya kotak untuk memasukkan amplop pun tersedia di pinggir panggung.
Salam jabat tanganpun tidak ada, sedangkan untuk makanan yang disediakan para tamu di taruh di dalam besek layaknya kalau kita lagi kendurian. Cara kreatif ini dinilai efektif, sederhana dan juga sebagai solusi agar resepsi terus berjalan.
Tentu saja untuk keamanan juga minta ijin ke kepolisian setempat, agar tidak ada kerumunan yang akan memacetkan jalan. Setidaknya pesta seperti ini solusi agar tidak ada lagi pesta nikah yang dibubarkan oleh aparat keamanan.
Kalau hal ini dilakukan di tengah wabah kayanya boleh saja ya, tidak dibubarkan polisi lagi kan? Tentu saja ini akan menarik. Kamu mau nikah dengan konsep seperti ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H