Mohon tunggu...
Roni ADP
Roni ADP Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Aktivis Merdeka

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bunga Mawar

1 September 2022   11:03 Diperbarui: 1 September 2022   22:56 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Karya : Roni ADP

Puisi ini, kamu yang memintaku menuliskannya, akan aku tuliskan dengan sejujurnya, duhai kekasih impian

Sungguh, aku menulis dengan rasa yang baik-baik saja.
Aku tidak apa-apa, mungkin kamu melihat dimedia sosialku bahwa aku cukup bahagia menjalani hidup tanpa ada kamu. 

Sekali lagi, percayalah kata baik-baik saja dan aku tidak apa-apa adalah omong kosong.
agar seseorang itu terlihat kuat, seolah-olah tidak terjadi apa-apa dalam kisah romansa kehidupan

Padahal ada rasa hati yang sulit untuk diungkapkan lewat bicara, lewat kata, lewat depan rumahmu. hohohoho
Tak usah terlalu serius, membaca puisi ini, puisi ku bukan seperti puisi Soe Hok Gie, Chairil Anwar, Khallil Gibran, Supardi Djoko Damono dan Pujangga lainnya. 

Aku masih menunggu jawaban, kenapa kamu menghilang, atau menghilang itu adalah jawaban atas sikapmu kepadaku. 

Terus terang aku merasa kehilangan sayang

Namun aku tidak berharap terlalu besar agar kamu kembali, atau menjadikan diri sebagai seorang pengharap yang menjelma harapan kosong. 

Aku sudah menyiapkan ruangan kosong untuk kekecewaan, sebab tingkah dan gelagatmu sudah terlihat janggal. 

hanya saja aku yang masih terlalu banyak mengunakan perasaan, kawan-kawanku sudah banyak menasihatiku, jangan terlalu mengunakan perasaan ron. 

Aku masih acuh perihal nasihat kawan yang sudah banyak tidur dengan perempuan, Nyatanya terjadi, cukup membuat sesak dadadada,  makanpun tak enak dibuatnya. 

Sebelumnya, kamu juga telah melatihku untuk menahan sesak dada, skenario yang kamu mainkan sangat menarik. 

Apapun asalanya, meskipun tidak direncanakan ataupun terjadi oleh seleksi alam, pada akhirnya proses dan hasil yang dirasakan. 

entah sampai kapan Bab kesakitan ini habis, atau memang, ini Bab Terakhir? jika sudah berakhir buku ini akan selesai, tapi ingat, aku tak akan pernah lupa dengan buku tentang kamu yang berparas cantik namun berduri. 

Jika aku boleh memberi saran, tolong hilangkan duri dalam jiwamu agar kamu tak menyakitkan orang didekatmu. 

kita tak perlu menyakiti hati seseorang untuk bahagia.
Memanfaatkan hati seseorang untuk mengisi kesepian.
Jika dengan begitu membuatmu bahagia, maka  itu tak layak disebut kebahagiaan sejati

Kamu takut akan kesepian dan kesendirian cobalah untuk berteman dengan buku, karena seperti yang dikatakan Bung Hatta "Aku rela dipenjara asalkan berteman dengan buku karena dengan buku aku bebas".

Dan sekarang aku lebih memilih buku. 

Entahlah, apa yang membuatmu sekejam ini, Seperti yang dikata Zainuddin kepada Hayati dalam Novel  Tenggelamnya kapal Van Der wijck, "Demikianlah perempuan, ia hanya ingat kekejaman orang kepada dirinya walaupun kecil,  dan dia lupa kekejamannya sediri padahal begitu besarnya".

Kamu lebih memilih dia yang berseragam, bermartabat, mapan dan punya kehormatan, sedangkan aku belum kaya, pekerjaan serabutan dan kamu anggap aku ketidakpastian, seperti dalam pesanmu sebelum  menghilang " Aku lebih memilih yang pasti saja".

Taukah kamu, aku sedang berjuang untuk kepastian, untuk memiliki  kamu, kekasih impianku

Katamu, tak ada main dengan lelaki lain, nyatanya banyak lelaki yang kamu mainkan, Jika Kamu mengandalkan rupa, perlu diingat rupa bisa pudar, kemapanan bisa sirna, kehormatan akan jadi kehinaan. 

Jika kamu bangga dan conggak dengan banyaknya lelaki yang merayumu, berhenti sayang, nanti kamu tengelam dalam kebanggan dan kecongakaanmu. 

Aku juga merasa aneh dengan sikapmu, aku  pergi kamu hadang, aku dekat kamu semogakan aku pergi, aku juga tak mau menjadi pelipur laramu saja.

Bukan begitu cara kerja cinta 

banyak sekali drama yang kamu perankan, mulai dari menangis, tertidur, sakit bahkan mengalihkan percakapan, mohon maaf, aku hanya pura-pura tidak tahu, sebenernya kamu tahu apa akibatnya dari semua itu, dirimu sendirilah yang merasakannya. 

Aku paham maksudmu, tak ingin menyakiti hati seseorang, namun caramu salah sayang

kamu meminta untuk dipahami tapi sukar untuk memahami

Ada dua prinsip cinta, Kesetiaan dan Kesepakatan, bukan  malah sebaliknya

Didunia ini sejatinya tak ada lelaki yang benar-benar kuat, setelah ia mengetahui perempuan yang dicintai berkomunikasi  dengan lelaki lain, apalagi bermesraan. 

Teruntuk kamu, selamat telah berhasil menghancurkan harapan dan menggoreskan luka yang begitu dalam. 

Aku ucapan sekali lagi terimakasih wahai bunga mawar.

Muaradua, 30 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun